KUBET – Joe Biden Pilih Mengampuni, Hindari Balas Dendam terhadap Trump Sebelum Tinggalkan Gedung Putih

Joe Biden Pilih Mengampuni, Hindari Balas Dendam terhadap Trump Sebelum Tinggalkan Gedung Putih

Joe Biden (credit: Instagram/joebiden)

Kapanlagi.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengambil langkah berani menjelang akhir masa jabatannya dengan memberikan pengampunan preemptif kepada anggota keluarganya. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk melindungi mereka dari potensi serangan hukum yang bernuansa politik. Keputusan ini memicu berbagai reaksi, terutama dari Partai Republik, yang melihat pengampunan ini sebagai bentuk perlindungan politik yang mencolok.

Dalam pernyataannya, Biden menegaskan bahwa pengampunan tersebut bukan pengakuan atas kesalahan apapun. Ia menyoroti bahwa keluarganya telah menjadi sasaran serangan politik yang tiada henti.

“Penerbitan grasi ini tidak boleh disalahartikan sebagai pengakuan bahwa seseorang terlibat dalam kesalahan, dan penerimaan grasi ini juga tidak boleh disalahartikan sebagai pengakuan bersalah atas pelanggaran apa pun. Negara kita berutang budi kepada para pegawai negeri ini atas komitmen mereka yang tak kenal lelah terhadap negara kita,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP News, Selasa (21/1/2025).

Keputusan ini juga melibatkan sejumlah sekutu Biden yang menjadi target pemerintahan Trump, memunculkan perdebatan sengit tentang penggunaan kekuasaan presiden dalam memberikan pengampunan preemptif.

1. Langkah Mengejutkan Biden sebelum Lengser

Di detik-detik terakhir sebelum pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari 2025, Joe Biden membuat langkah berani dengan mengampuni keluarganya.

Keputusan ini mencakup James Biden, adik laki-lakinya, serta istrinya Sara, adik perempuannya Valerie beserta suaminya John T. Owens, dan juga Francis W. Biden, adik laki-lakinya yang lain.

Dalam pernyataannya, Biden menegaskan bahwa pengampunan ini bertujuan melindungi keluarganya dari ancaman politik yang berpotensi berbahaya dan tak berdasar.

Ia menyoroti betapa merusaknya investigasi yang tidak beralasan terhadap reputasi individu, sekaligus mengantisipasi kemungkinan balas dendam politik dari pemerintahan Trump yang baru, yang sebelumnya telah memperingatkan akan tindakan terhadap para penentangnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kontroversi Pengampunan untuk Keluarga Biden

Langkah pengampunan yang diambil oleh Presiden Biden telah memicu gelombang kecaman dari Partai Republik, yang menilai tindakan tersebut sebagai upaya untuk melindungi dugaan pelanggaran hukum. James Comer, Ketua Komite Pengawasan DPR, bahkan menyebutnya sebagai “pengakuan atas korupsi.”

Namun, tuduhan itu dibantah oleh pengacara James Biden, Paul Fishman, yang menegaskan bahwa Jim dan Sara Biden tidak pernah mengajukan permohonan pengampunan karena mereka tidak melakukan kejahatan.

Fishman menambahkan bahwa keputusan pengampunan ini murni berdasarkan alasan yang telah dijelaskan oleh presiden, dan mencakup semua tindakan non-kriminal sejak tahun 2014.

3. Pengampunan untuk Sekutu Pemerintahan Biden

Dalam langkah yang mengejutkan, Presiden Biden tidak hanya memberikan pengampunan kepada keluarganya, tetapi juga kepada sekutu-sekutunya yang setia, termasuk Dr. Anthony Fauci dan pensiunan Jenderal Mark Milley.

Pengampunan ini meliputi tuduhan yang mungkin dihadapi mereka akibat pemerintahan Trump. Dr. Fauci, yang pernah menjadi penasihat medis utama Biden, dengan tulus mengungkapkan rasa syukurnya, menegaskan bahwa meski menghadapi ancaman dan intimidasi, ia tidak pernah melakukan kesalahan.

Sementara itu, Milley, mantan Ketua Kepala Staf Gabungan, juga menyatakan apresiasinya atas tindakan berani Biden yang dinilai melindungi dirinya dan keluarganya dari kemungkinan balas dendam politik.

4. Reaksi dari Trump dan Sekutunya

Donald Trump baru-baru ini melontarkan kritik pedas terhadap pengampunan yang diberikan Joe Biden, menyebutnya sebagai bentuk perlindungan bagi “penjahat politik.” Ia bahkan berkomitmen untuk memberikan perlakuan serupa kepada para pendukungnya yang terlibat dalam kerusuhan Capitol pada 6 Januari.

Di sisi lain, anggota Komite Pengawasan DPR dari Partai Republik tak mau ketinggalan, mengumumkan rencana untuk menyelidiki lebih dalam tindakan keluarga Biden.

Situasi ini semakin memanas, menciptakan suasana tegang antara kedua kubu dan menunjukkan bahwa politisasi dalam pemerintahan masih jauh dari kata selesai.

5. Dampak Pengampunan terhadap Demokrasi AS

Keputusan Presiden Biden untuk memberikan pengampunan telah memicu diskusi hangat mengenai batasan kekuasaan presiden, dengan banyak yang khawatir langkah ini bisa menciptakan preseden berbahaya bagi pemerintahan yang akan datang.

Senator Adam Schiff dari Partai Demokrat menganggap tindakan ini sebagai upaya melindungi demokrasi, namun ia juga menekankan pentingnya evaluasi mendalam terkait penggunaan pengampunan preemptif agar tidak disalahgunakan di masa depan.

6. Apa tujuan pengampunan yang diberikan Joe Biden kepada keluarganya?

Joe Biden mengungkapkan bahwa langkah pengampunan ini diambil sebagai upaya untuk melindungi keluarganya dari serangan politik yang penuh kepentingan, yang berpotensi menghancurkan reputasi dan keamanan finansial mereka.

7. Apakah pengampunan preemptif pernah terjadi sebelumnya di AS?

Ya, Presiden Gerald Ford pernah memberikan pengampunan preemptif kepada Richard Nixon atas skandal Watergate pada tahun 1974.

8. Mengapa tindakan ini dianggap kontroversial?

Pengampunan ini dianggap kontroversial karena diberikan kepada individu yang belum didakwa atau diselidiki secara resmi, sehingga memunculkan dugaan bahwa pengampunan tersebut digunakan untuk melindungi kepentingan politik.

9. Apa dampak pengampunan ini terhadap pemerintahan Trump yang baru?

Langkah ini kemungkinan akan meningkatkan ketegangan politik antara Partai Demokrat dan Partai Republik, terutama dalam investigasi lanjutan terhadap keluarga Biden dan sekutunya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *