
Kabinet Merah Putih Ikut retret di Akmil Magelang Minggu (27/10/2024). (Foto: Muchlis Jr – Biro Pers
Kapanlagi.com – Retret Kepala Daerah kini menjadi sorotan publik setelah diumumkan sebagai sarana pembekalan bagi para pemimpin daerah sebelum mereka resmi menjalankan tugas. Kegiatan menarik ini berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang, dihadiri oleh ratusan kepala daerah terpilih dari Pilkada 2024.
Meskipun bukan hal baru, format Retret Kepala Daerah kali ini lebih intensif dan komprehensif. Materi yang disajikan menekankan pada kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan ketahanan nasional. Yang membuat kegiatan ini semakin unik adalah konsep retret yang mirip dengan pelatihan militer. Para peserta mengenakan seragam loreng dan terlibat dalam berbagai latihan fisik serta pembelajaran strategi pemerintahan.
Inisiatif ini digagas oleh Kementerian Dalam Negeri dengan dukungan penuh dari Akademi Militer. Tujuan dari retret ini adalah untuk menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, memperkuat koordinasi antar wilayah, serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan mereka.
Advertisement
Lantas, apa saja yang dilakukan para kepala daerah selama mengikuti kegiatan penuh makna ini? Mari kita simak ulasan lengkapnya yang dirangkum oleh KapanLagi.com pada Sabtu (22/2).
1. Apa Itu Retret Kepala Daerah yang Mirip Wajib Militer?
Retret Kepala Daerah adalah sebuah program istimewa yang dirancang untuk membekali gubernur, wali kota, dan bupati baru terpilih dengan pengetahuan mendalam tentang tata kelola pemerintahan dan kebijakan nasional. Selama delapan hari yang penuh tantangan di Akademi Militer Magelang, para peserta tidak hanya mendapatkan pelajaran kepemimpinan, tetapi juga menjalani pelatihan fisik yang mendebarkan, mirip dengan latihan militer.
Melalui serangkaian aktivitas yang menekankan disiplin dan loyalitas terhadap negara, mereka dipersiapkan untuk menghadapi tugas berat di depan. Program ini menggabungkan ceramah, diskusi, dan simulasi nyata dalam pengelolaan anggaran serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, semua dalam format yang ketat dan terstruktur.
“Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan ikatan emosional antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” ujar Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Bey, dilansir dari ANTARA.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Para Kepala Daerah Berpakaian ala Tentara
Dalam Retret Kepala Daerah yang penuh semangat, perhatian banyak orang tertuju pada seragam unik yang dikenakan oleh para peserta: pakaian loreng militer yang dipadukan dengan atribut identitas daerah masing-masing. Seragam ini bukan sekadar simbol, melainkan juga cerminan dari semangat kedisiplinan dan kebersamaan yang ingin ditanamkan dalam program ini.
Dengan mengikuti berbagai kegiatan yang menguji ketahanan fisik dan mental—mulai dari apel pagi hingga senam bersama—para peserta merasakan atmosfer latihan dasar militer yang kental. Keputusan untuk mengenakan seragam ini bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan solidaritas di antara para pemimpin daerah, tanpa memandang status.
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, bahkan membagikan momen berkesannya mengenakan pakaian tentara di media sosial, mengungkapkan bagaimana seragam tersebut menghidupkan kembali kenangan tentang ayahnya, (Alm) Abdul Ghani, seorang prajurit yang mengajarkannya arti kedisiplinan dan kerja keras.
“Saat mengenakan seragam ini, kenangan lama langsung menyeruak. Saya teringat sosok ayah saya, (Alm) Abdul Ghani, seorang prajurit yang saya kenal gagah berani. Meskipun tampak sederhana, justru di sanalah kami belajar tentang arti kedisiplinan, kerja keras, dan kesabaran. Disiplin adalah jembatan menuju impian, dan kesederhanaan mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap langkah perjuangan,” kata dia, mengutip RRI.
Advertisement
3. Materi yang Disampaikan saat Retret Kepala Daerah dan Tujuannya
Retret Kepala Daerah bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah langkah strategis untuk menciptakan kepemimpinan yang lebih efektif di tingkat daerah. Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali dengan berbagai materi penting, mulai dari manajemen pemerintahan, pengelolaan anggaran, hingga strategi komunikasi yang handal.
Tak hanya itu, mereka juga dilatih untuk merumuskan kebijakan yang berdampak luas dan mengambil keputusan cerdas di tengah krisis. Dengan tujuan menyelaraskan pemahaman para kepala daerah dengan kebijakan nasional, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah semakin kuat, sehingga program pembangunan dapat berjalan lebih optimal.
“Kami memulai retret ini dengan semangat tinggi. Ini adalah momen penting bagi kami semua untuk memahami lebih dalam peran dan tanggung jawab sebagai Kepala Daerah,” kata Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena.
4. Penyambutan Ala Militer Lewat Marching Band dan Senam Bersama
Hari pertama Retret Kepala Daerah dimulai dengan penyambutan megah ala militer yang menciptakan atmosfer penuh semangat di Akademi Militer Magelang. Para kepala daerah disambut meriah oleh alunan marching band dari taruna Akmil, menambah keceriaan dalam momen bersejarah ini.
Tidak hanya itu, sesi senam pagi yang melibatkan seluruh peserta pun menjadi sorotan, di mana aktivitas fisik ini bukan sekadar pemanasan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekompakan antara kepala daerah. Beberapa peserta bahkan antusias meminta lagu-lagu khas daerah mereka diputar, menambah semarak suasana.
Dengan kegiatan fisik yang menyegarkan ini, retret diharapkan membentuk para pemimpin yang siap tidak hanya secara intelektual, tetapi juga dalam kondisi fisik yang prima, sehingga mereka dapat menjalani seluruh rangkaian acara dengan semangat yang membara.
5. Vinanda Prameswati Jadi Sosok yang Curi Perhatian di Retret Kepala Daerah
Di tengah suasana Retret Kepala Daerah yang berlangsung, perhatian banyak orang tertuju pada sosok Vinanda Prameswati, Wali Kota Kediri termuda yang baru saja dilantik. Energi dan semangatnya yang membara dalam mengikuti setiap sesi pembekalan menciptakan kesan mendalam, terutama bagi mereka yang mengenalnya sebagai aktivis sosial sebelum melangkah ke dunia politik.
Dengan pendidikan hukum dari Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga, Vinanda datang dengan visi besar untuk memajukan Kota Kediri. Keikutsertaannya dalam retret ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmennya terhadap agenda nasional dan pengembangan kapasitas kepemimpinan.
Dalam setiap diskusi dan latihan fisik, ia menunjukkan keseriusan dan dedikasi yang tinggi, mencerminkan kesiapan untuk membawa daerahnya ke arah perubahan positif.
“Kegiatan retret ini sebagai bentuk komitmen saya selaku wali kota terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat, Bapak Presiden Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka,” kata Vinanda yang kini berusia 26 tahun.
6. People Also Ask tentang Retret Kepala Daerah
1. Apa tujuan utama Retret Kepala Daerah?
Tujuan utama Retret Kepala Daerah adalah menyelaraskan visi dan misi pemerintah pusat dan daerah serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
2. Mengapa para kepala daerah mengenakan seragam militer saat retret?
Seragam militer digunakan sebagai simbol kedisiplinan, kebersamaan, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah.
3. Apa saja materi yang diberikan dalam Retret Kepala Daerah?
Materi yang diberikan mencakup pengelolaan pemerintahan, strategi komunikasi kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan ketahanan nasional.
4. Apa manfaat dari kegiatan fisik seperti senam pagi dalam retret?
Senam pagi bertujuan untuk menjaga kebugaran kepala daerah serta membangun kebersamaan dan semangat dalam menjalani program pembekalan.
5. Mengapa Vinanda Prameswati menjadi sorotan dalam Retret Kepala Daerah?
Sebagai wali kota termuda, Vinanda menarik perhatian karena semangat dan komitmennya dalam mengikuti program retret ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)