
Ilustrasi Sholat
Kapanlagi.com – Sholat adalah tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Namun, dalam kehidupan yang penuh kesibukan, tak jarang kita mendapati diri kita melewatkan atau bahkan meninggalkan sholat. Berbagai alasan seperti pekerjaan yang menumpuk, kondisi kesehatan yang kurang mendukung, atau sekadar kelalaian sering kali menjadi penyebabnya.
Dalam situasi ini, Islam menawarkan solusi yang penuh kasih, yaitu dengan mengqadha sholat. Ini berarti kita diberi kesempatan untuk mengganti sholat yang terlewat di waktu lain. Namun, sebelum melakukannya, ada banyak hal yang perlu kita pahami. Kapan kita sebaiknya melaksanakan qadha? Apa saja syarat yang harus dipenuhi?
Perlu diingat, syariat Islam juga telah menetapkan waktu-waktu tertentu di mana sholat tidak boleh dilaksanakan, bahkan saat kita ingin mengqadha. Lantas, bagaimana dengan pelaksanaan qadha sholat di waktu-waktu tersebut?
Mari kita telusuri lebih dalam agar kita dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Jum’at (7/2/2025).
Advertisement
1. Waktu Haram Sholat
Menurut Syekh Ibn Qasim dalam kitabnya yang berjudul Fath al-Qarib al-Mujib fi Syarh Alfaz al-Taqrib, terdapat lima waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat.
Pertama, setelah sholat Subuh hingga matahari terbit.
Kedua, saat matahari terbit hingga mencapai ketinggian seukuran tombak.
Ketiga, ketika matahari berada di puncak langit hingga mulai tergelincir, kecuali pada hari Jumat.
Keempat, setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam.
Dan kelima, saat matahari sedang terbenam hingga proses terbenamnya selesai.
Waktu-waktu ini menjadi perhatian penting bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah sholat secara tepat dan sesuai dengan ketentuan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Kewajiban Qadha Sholat
Mengqadha sholat adalah tanggung jawab setiap Muslim yang meninggalkan sholat fardhu, baik karena tertidur maupun lupa.
Seperti yang dinyatakan dalam sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang tertidur atau lupa, hendaklah ia sholat ketika ia ingat.”
Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga ibadah kita meskipun ada halangan.
Selain itu, menurut Syekh Zainuddin, sholat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan berakal, sementara mereka yang tidak mukallaf, seperti anak-anak atau orang yang sedang haid, tidak diwajibkan untuk melaksanakannya.
Namun, bagi mereka yang sengaja meninggalkan sholat, seperti orang murtad atau mabuk, qadha menjadi suatu keharusan.
Dengan demikian, kita diingatkan untuk selalu berusaha mengqadha sholat yang terlewat, kecuali jika ada uzur syar’i yang menghalangi kita dari melaksanakan ibadah tersebut.
Advertisement
3. Sholat Qadha pada Waktu Haram Sholat
Dalam dunia ibadah, qadha sholat memiliki posisi yang sangat penting dan wajib untuk dilaksanakan. Menariknya, meskipun ada waktu-waktu tertentu yang biasanya dianggap haram untuk sholat, melakukan qadha di saat-saat tersebut sebenarnya diperbolehkan.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah, qadha sholat dapat dilakukan ketika seseorang teringat akan kewajibannya, baik setelah lupa maupun karena tidur.
Syekh al-Malibary, merujuk pada pendapat Syekh Hajar al-Haitamy, menegaskan bahwa bagi mereka yang sengaja meninggalkan sholat, seharusnya semua waktu yang dimiliki diprioritaskan untuk menunaikan qadha, kecuali saat-saat yang penting untuk kebutuhan lainnya.
Dengan kata lain, meski ada larangan, seorang Muslim seharusnya memanfaatkan setiap kesempatan untuk menuntaskan sholat-sholat yang terlewatkan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)