
Ilustrasi Bawang Putih
Kapanlagi.com – Bawang putih, rempah yang umum ditemukan di dapur, memiliki segudang manfaat kesehatan yang luar biasa berkat kandungan enzim allicin yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan. Menurut laporan dari India TV News pada 4 Februari 2025, bawang putih kaya akan vitamin C, A, dan B, serta mineral penting seperti magnesium, kalsium, seng, dan selenium.
Bagi mereka yang menghadapi masalah asam urat atau kadar kolesterol jahat, mengonsumsi bawang putih secara rutin dapat membantu mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh serta meredakan pembengkakan dan nyeri sendi.
Ada beberapa cara untuk mengonsumsi bawang putih, seperti mengunyah dua siung bawang putih setiap hari atau membuat air infus dengan merendam bawang putih dalam air sebelum tidur. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki alergi atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
Selain mengonsumsi bawang putih, menjaga pola makan yang sehat dan menghindari alkohol juga dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Dengan memasukkan bawang putih ke dalam menu harian, Anda dapat merasakan manfaat kesehatan yang signifikan, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Rabu (5/2/2025).
Advertisement
1. Penyebab Peningkatan Asam Urat
Tubuh kita biasanya memiliki mekanisme canggih untuk menyaring asam urat melalui ginjal dan urin. Namun, jika kita mengonsumsi terlalu banyak purin atau tubuh tidak mampu mengeluarkan produk sampingan ini dengan efisien, asam urat bisa menumpuk dalam darah.
Kadar normal asam urat seharusnya di bawah 6,8 miligram per desiliter (mg/dL), tetapi jika melebihi angka tersebut, kita menghadapi risiko hiperurisemia yang dapat membuat darah dan urin menjadi terlalu asam.
Untuk menjaga kadar asam urat tetap stabil, penting untuk membatasi asupan makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut, meskipun sayuran tertentu yang kaya purin tidak berpengaruh signifikan.
Selain itu, perlu diingat bahwa fruktosa, gula alami yang terdapat dalam buah dan madu, juga dapat meningkatkan kadar asam urat saat dicerna.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Waspada Konsumsi Gula Olahan
Tahukah Anda bahwa fruktosa dalam minuman diserap jauh lebih cepat dibandingkan gula dari makanan utuh? Ini terjadi karena minuman tidak mengandung serat, protein, atau nutrisi lainnya yang biasanya membantu memperlambat penyerapan gula.
Penelitian tahun 2020 mengungkap bahwa penyerapan gula olahan yang kilat ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu lonjakan asam urat. Untuk mengurangi asupan gula, mulailah dengan mengonsumsi lebih banyak makanan utuh, batasi makanan olahan, dan selalu periksa label untuk menemukan gula tambahan.
Gantilah minuman manis dengan air putih atau kopi tanpa gula, dan saat ingin ngemil, pilihlah buah segar sebagai alternatif yang lebih sehat.
Ingat, kelebihan lemak tubuh dapat memperburuk kadar asam urat, dan berat badan berlebih membuat ginjal bekerja lebih keras, yang pada akhirnya meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi pengeluarannya melalui urin.
Advertisement
3. Mengendalikan Kadar Asam Urat
Jika Anda curiga bahwa berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program penurunan atau pengelolaan berat badan yang baru.
Dokter Anda bisa merujuk Anda ke ahli gizi untuk merancang pola makan yang seimbang dan bergizi. Selain itu, mereka juga dapat merekomendasikan rutinitas olahraga atau perubahan gaya hidup yang mendukung kesehatan Anda.
Menariknya, penelitian tahun 2019 mengungkapkan bahwa hiperurisemia berhubungan dengan risiko diabetes dan komplikasi lainnya, terutama bagi mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk meminta dokter memeriksa kadar gula darah Anda pada kunjungan berikutnya, meskipun Anda tidak menderita diabetes, dan jika diperlukan, mereka juga mungkin akan mengecek kadar insulin serum untuk mendeteksi kemungkinan resistensi insulin.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)