
Deepseek AI (credit: Merdeka.com)
Kapanlagi.com – Kehadiran DeepSeek AI telah menggemparkan jagat teknologi dengan inovasi yang sangat mengejutkan. Perusahaan asal Tiongkok ini tidak hanya berhasil merebut posisi teratas aplikasi AI di Apple Store, tetapi juga menyebabkan penurunan signifikan pada nilai pasar sejumlah perusahaan teknologi terkemuka di Amerika Serikat, termasuk Nvidia. Dengan biaya pengembangan yang jauh lebih efisien dibandingkan para pesaingnya, DeepSeek AI telah membuka lembaran baru dalam persaingan teknologi global.
Di balik kesuksesan gemilang ini, terdapat sosok Liang Wenfeng, seorang pengusaha dan teknolog Tiongkok yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI). Lulusan Universitas Zhejiang ini telah merevolusi cara pengembangan teknologi melalui pendekatan yang efisien dan inovatif. Perjalanan Liang dimulai dari eksperimen sederhana hingga berhasil mendirikan DeepSeek AI, sebuah perusahaan yang kini menjadi simbol disrupsi di kancah global.
Meri pun mengenal sosok Liang Wenfeng yang telah berhasil mengangkat keunggulan teknologi DeepSeek AI, yang mampu menyaingi raksasa teknologi dunia seperti Nvidia, seperti yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Selasa (28/1).
Advertisement
1. Awal Kehidupan dan Pendidikan Liang Wenfeng
Liang Wenfeng, yang lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, Guangdong, tumbuh dalam lingkungan yang mendorongnya untuk mengejar pendidikan tinggi, terinspirasi oleh ayahnya yang merupakan seorang guru sekolah dasar. Berkat semangat dan kerja kerasnya, ia berhasil masuk ke Universitas Zhejiang, salah satu institusi terkemuka di Tiongkok, dan meraih gelar sarjana teknik pada tahun 2007 di bidang teknik informasi elektronik.
Tidak puas sampai di situ, Liang melanjutkan studi masternya dan menyelesaikannya pada tahun 2010 dengan disertasi yang menggali algoritma pelacakan target menggunakan kamera berbiaya rendah—sebuah langkah awal yang menegaskan kecintaannya pada teknologi dan algoritma.
Selama masa kuliah, ia tidak hanya terjebak dalam teori, tetapi juga aktif berkolaborasi dengan teman-temannya untuk mengumpulkan data pasar keuangan, yang membuka jalannya menuju dunia perdagangan kuantitatif berbasis teknologi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Bermula dariEksperimen hingga Lahir High-Flyer Quant
Setelah meraih gelar sarjana, Liang memulai petualangan kariernya di Chengdu, Sichuan, tinggal di sebuah apartemen kecil sambil menggali potensi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor. Meski banyak eksperimennya yang berujung pada kegagalan, ia tak menyerah hingga akhirnya menemukan harta karun AI dalam dunia perdagangan keuangan.
Pada tahun 2015, Liang mendirikan High-Flyer Quant, sebuah dana lindung nilai kuantitatif yang cerdas, memanfaatkan algoritma AI untuk meraup keuntungan. Inovasi yang diusungnya membuat High-Flyer melesat menjadi terkenal berkat pendekatan berbasis data yang revolusioner. Empat tahun kemudian, ia memperluas sayap perusahaan dengan meluncurkan High-Flyer AI, divisi yang fokus pada penelitian algoritma dan aplikasi AI yang lebih mendalam.
Tak hanya itu, Liang juga berinovasi dalam pengembangan teknologi chip yang menjadi fondasi operasional model AI-nya, dan pada tahun 2022, perusahaan ini telah mengumpulkan lebih dari 10.000 chip Nvidia A100, meski harus menghadapi tantangan dari pembatasan ekspor chip AI dari AS.
Advertisement
3. Lahirnya DeepSeek AI dan Model Inovatifnya
Pada tahun 2023, Liang meluncurkan DeepSeek AI dengan visi menciptakan kecerdasan buatan yang tidak hanya canggih, tetapi juga ramah anggaran. Dengan dukungan penuh dari High-Flyer Quant, DeepSeek berhasil melatih model AI-nya dengan biaya hanya $5,6 juta—angka yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pengeluaran raksasa AI di Amerika.
Memasuki awal 2025, mereka memperkenalkan model DeepSeek-R1 yang mencuri perhatian, mampu bersaing dengan produk-produk OpenAI dan Meta, namun dengan efisiensi daya dan biaya operasional yang jauh lebih hemat. Keberhasilan ini membawa DeepSeek ke puncak unduhan di Apple Store, memicu kekhawatiran di kalangan perusahaan teknologi AS.
Dalam sebuah wawancara, Liang menekankan bahwa meski perusahaan Tiongkok sering memanfaatkan inovasi dari luar, pendekatan ini tidak dapat bertahan selamanya.
4. Dampak DeepSeek AI Terhadap Pasar Saham Global
Peluncuran DeepSeek-R1 telah mengguncang pasar saham global dengan efek domino yang tak terelakkan. Pada 27 Januari 2025, Nvidia mencatatkan penurunan nilai pasar yang mencengangkan, mencapai $588,8 miliar—menjadi penurunan terbesar dalam sejarah Wall Street.
Tak hanya Nvidia yang merasakan dampaknya; saham perusahaan-perusahaan raksasa seperti Meta, Alphabet, dan AMD juga ikut terjun. Para pakar pasar mengidentifikasi keunggulan biaya DeepSeek sebagai salah satu faktor utama yang memicu disrupsi ini. Teknologi efisien yang diciptakan oleh Liang memberikan angin segar bagi perusahaan-perusahaan AI lainnya untuk meninjau kembali strategi pengeluaran mereka.
“Kini, Nvidia terpaksa merelakan posisinya dan melorot ke tempat ketiga dalam peringkat nilai pasar, tertinggal di belakang Apple dan Microsoft,” lapor RRI.
5. Masa Depan DeepSeek dan Perspektif Liang Wenfeng
Liang Wenfeng menyampaikan keyakinannya bahwa inovasi sejati tidak hanya berfokus pada keuntungan instan. Dalam sebuah wawancara yang menarik, ia menegaskan bahwa misi DeepSeek adalah untuk melampaui batasan teknologi demi menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam ekosistem global. Uniknya, dalam proses rekrutmen, DeepSeek lebih mengedepankan kemampuan dan semangat para karyawan ketimbang pengalaman semata, sejalan dengan ambisi Liang untuk menjadikan
Tiongkok sebagai pemain utama dalam panggung inovasi teknologi dunia. Dengan strategi open-source dan efisiensi biaya yang cerdas, DeepSeek diperkirakan akan terus mendominasi pasar AI global, meski harus menghadapi tantangan dari tekanan sanksi yang mungkin datang dari AS. “Kami tidak mengejar keuntungan cepat, tetapi berkomitmen untuk mendorong batas teknologi demi pertumbuhan yang lebih luas,” tegas Liang.
6. Apa yang membuat DeepSeek AI berbeda dari perusahaan AI lainnya?
DeepSeek AI menghadirkan inovasi teknologi canggih yang tak hanya menjanjikan performa tinggi, tetapi juga mengoptimalkan efisiensi biaya operasional secara signifikan dibandingkan kompetitornya.
7. Mengapa Nvidia dan perusahaan teknologi lainnya terpengaruh oleh DeepSeek AI?
Keunggulan biaya dan efisiensi yang ditawarkan oleh DeepSeek telah memicu gelombang pertanyaan di kalangan investor mengenai nilai perusahaan-perusahaan AI Amerika yang memiliki harga lebih tinggi.
8. Apa yang menjadi motivasi utama Liang Wenfeng dalam mengembangkan DeepSeek?
Liang berambisi untuk mendorong batasan teknologi ke tingkat yang lebih tinggi, sambil berupaya mengurangi ketergantungan Tiongkok pada inovasi dari luar negeri. Dengan semangat inovatif yang membara, ia bertekad menjadikan Tiongkok sebagai pusat pengembangan teknologi yang mandiri dan berdaya saing global.
9. Apakah DeepSeek akan menghadapi sanksi dari AS?
Kemungkinan untuk menggunakan DeepSeek di luar Tiongkok tampaknya sangat minim, mengingat perusahaan ini telah menetapkan batasan ketat dan belum meluncurkan versi komersialnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)