KUBET – Fakta Tentang DeepSeek AI, Berbahaya atau Tidak?

Fakta Tentang DeepSeek AI, Berbahaya atau Tidak?

DeepSeek. (credit: deepseek.com)

Kapanlagi.com – Sebuah inovasi menarik dari dunia kecerdasan buatan muncul dari China, yaitu DeepSeek AI, yang kini mencuri perhatian di jagat teknologi global. Dengan klaim bahwa model open-source-nya mampu menyaingi raksasa seperti OpenAI, DeepSeek AI menawarkan terobosan dalam penalaran matematis, efisiensi kode, serta biaya operasional yang rendah. Namun, di balik semua kecanggihan ini, terdapat sisi gelap yang perlu diwaspadai: kerentanan keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pola injeksi cepat dapat digunakan untuk mengeksploitasi DeepSeek AI, yang berpotensi mengakibatkan pengambilalihan akun pengguna. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar terkait privasi dan keamanan data, terutama dengan semakin populernya DeepSeek di kalangan pengguna.

Jadi, apakah DeepSeek AI benar-benar aman untuk digunakan, atau justru menjadi ancaman bagi penggunanya? Berikut rangkumannya yang telah dilansir oleh Kapanlagi.com, Selasa (28/1).

1. Apa Itu DeepSeek AI?

Dari laporan Liputan6, DeepSeek AI muncul sebagai bintang baru di dunia kecerdasan buatan, berkat dedikasi laboratorium independen asal China yang berani mengambil langkah berbeda.

Berawal dari divisi pembelajaran mendalam Fire-Flyer yang fokus pada analisis data keuangan, mereka kini bertransformasi dengan meluncurkan model open-source pertamanya, DeepSeek-R1, pada tahun 2023.

Pendiri Liang Wenfeng menegaskan bahwa inovasi ilmiah menjadi prioritas utama, jauh dari ambisi keuntungan jangka pendek, dan hal ini membuat DeepSeek beroperasi tanpa ketergantungan pada raksasa teknologi seperti Baidu atau Alibaba.

Dengan pendekatan yang mengedepankan kolaborasi akademik, DeepSeek kini bersaing di kancah global dengan nama-nama besar seperti OpenAI dan Google, menghadirkan DeepSeek-R1 yang dirancang untuk melampaui batasan dalam pemrograman dan analisis data, menjadikannya salah satu model AI paling revolusioner di pasar saat ini.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. DeepSeek AI Berbahaya Atau Tidak?

Namun, DeepSeek AI juga memiliki kekurangan, terutama dalam hal keamanan. Penelitian mengungkap adanya kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk mengambil alih akun pengguna melalui serangan injeksi cepat. Masalah ini menjadi perhatian serius, mengingat popularitas DeepSeek yang terus meningkat di kalangan pengembang AI.

Berdasarkan penelitian terbaru, kerentanan keamanan dalam sistem DeepSeek AI berpotensi dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk menyerang pengguna. Salah satu kerentanannya adalah serangan injeksi cepat, di mana pelaku dapat menyuntikkan kode berbahaya ke dalam sistem DeepSeek untuk mengambil alih akun pengguna.

Kerentanan ini memungkinkan pelaku untuk mengakses data pengguna, termasuk token sesi, yang kemudian dapat digunakan untuk menyamar sebagai pengguna. Selain itu, serangan XSS (cross-site scripting) yang ditemukan dalam sistem DeepSeek juga dapat menyebabkan eksekusi kode tidak sah di peramban web korban.

“Fitur-fitur yang sudah berumur puluhan tahun menyediakan permukaan serangan yang tidak terduga pada aplikasi GenAI, penting bagi pengembang dan perancang aplikasi untuk mempertimbangkan konteks tempat mereka memasukkan keluaran LLM, karena keluaran tersebut tidak tepercaya dan dapat berisi data yang sembarangan,” ujar Peneliti keamanan Johann Rehberger, mengutip thehackernews.com

3. Perbedaan DeepSeek AI dan ChatGPT

ChatGPT, karya cemerlang dari OpenAI, telah mencuri perhatian dunia dengan keahliannya dalam berinteraksi melalui teks, menawarkan komunikasi yang cepat dan canggih, sehingga banyak digunakan di berbagai bidang seperti layanan pelanggan, pemasaran, dan pendidikan.

Di sisi lain, DeepSeek AI tampil dengan model open-source yang mengedepankan efisiensi biaya dan penggunaan sumber daya komputasi yang lebih rendah, serta memberikan akses terbuka bagi pengembang untuk memodifikasi model sesuai kebutuhan mereka.

Dalam hal performa, DeepSeek mencatatkan skor penalaran logis yang mengesankan sebesar 92%, melampaui ChatGPT yang meraih 89% dalam pengujian serupa.

Meskipun keduanya memiliki keunggulan masing-masing, DeepSeek lebih berfokus pada aplikasi teknis dan analisis data besar, menjadikannya pilihan utama bagi sektor riset ilmiah dan bisnis, sementara ChatGPT lebih cocok untuk komunikasi sehari-hari berkat kemampuannya dalam menghasilkan teks yang kreatif dan respons yang alami.

Dengan demikian, pilihan antara keduanya bergantung pada kebutuhan spesifik pengguna, apakah mereka mencari interaksi berbasis teks atau analisis data yang mendalam.

“Setelah beberapa kali bereksperimen, saya menemukan bahwa yang dibutuhkan untuk mengambil alih sesi pengguna hanyalah userToken yang disimpan di localStorage pada domain chat.deepseek.com,” ujarnya, lagi.

4. Menjadi Pesaing OpenAI

DeepSeek AI telah mencuri perhatian dunia teknologi dengan potensi luar biasa untuk menyaingi OpenAI, terutama berkat efisiensi biaya dan inovasi yang ditawarkannya. Salah satu bintang mereka, model DeepSeek-R1-Zero, mengusung pendekatan unik dengan fokus pada reinforcement learning tanpa bergantung pada pelatihan supervisi, menjadikannya berbeda dari model-model OpenAI.

Keunggulan lainnya adalah pendekatan open-source yang menarik minat banyak pengembang independen yang tengah mencari solusi AI yang lebih terjangkau dan fleksibel. Dalam uji kinerja, DeepSeek berhasil meraih skor 92% dalam penalaran logis, mengungguli ChatGPT yang hanya mencetak 89%.

Meskipun demikian, Google Gemini masih memimpin dalam pengolahan data multimodal, menegaskan bahwa persaingan di industri AI tetap sangat sengit. Keberhasilan DeepSeek ini jelas memberikan tantangan baru bagi raksasa teknologi Amerika seperti OpenAI dan Google, yang kini harus bersaing dengan perusahaan yang menawarkan solusi yang lebih efisien dan hemat biaya.

5. Saham Nvidia Turun Hampir $600 Miliar Usai DeepSeek AI rilis

Saham Nvidia mengalami kejatuhan yang mencengangkan hampir $600 miliar setelah peluncuran DeepSeek AI, memicu kekhawatiran di kalangan investor akan ancaman terhadap dominasi raksasa AI seperti Nvidia akibat biaya operasional yang lebih rendah.

Data terbaru menunjukkan kapitalisasi pasar Nvidia merosot drastis hingga mencapai US$ 593 miliar, dengan kerugian harian yang mencapai 17 persen, menciptakan rekor baru sebagai kerugian terbesar dalam satu hari di pasar saham Wall Street.

6. Apa itu DeepSeek AI?

DeepSeek AI adalah model kecerdasan buatan asal China yang dikembangkan untuk menyaingi OpenAI dengan pendekatan open-source.

7. Apa kelebihan utama DeepSeek AI?

Kelebihan DeepSeek AI meliputi efisiensi biaya, teknologi canggih, dan pendekatan open-source yang fleksibel.

8. Apakah DeepSeek AI aman digunakan?

Meskipun DeepSeek AI menawarkan banyak fitur inovatif, terdapat kerentanan keamanan yang perlu diperhatikan oleh pengguna.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *