
Makanan dengan sumber kolesterol tinggi (Image by @joseignaciopompe on unsplash)
Kapanlagi.com – Kolesterol tinggi menjadi tantangan kesehatan yang banyak dihadapi masyarakat saat ini. Mengelola kadar kolesterol sangat penting untuk mencegah penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.
Sering kali, daging kambing dianggap sebagai penyebab utama kolesterol tinggi, padahal ada makanan lain yang lebih berisiko. Data Kementerian Kesehatan bahkan menunjukkan kadar kolesterol daging kambing lebih rendah dari daging merah lainnya.
Berikut KapanLagi.com rangkum dari berbagai sumber mengenai daftar makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari oleh penderita kolesterol tinggi, Rabu (9/4/2025).
Advertisement
1. Mengapa Kolesterol Tinggi Berbahaya bagi Kesehatan?
Kolesterol tinggi bukan sekadar angka di laporan kesehatan, tetapi bisa menjadi ancaman serius bagi jantung. Ketika kadar kolesterol meningkat, plak dapat menumpuk di dinding arteri, menyebabkan penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, menjaga kadar kolesterol tetap normal melalui pola makan sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan jantung.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. 10 Makanan yang Lebih Berpotensi Memicu Kadar Kolesterol Naik
-
Daging Merah: Sapi, Domba, dan Babi
Daging merah seperti sapi, domba, dan babi mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dalam darah. Misalnya, daging domba memiliki sekitar 110 mg kolesterol per 100 gram. Sebaiknya batasi konsumsi dan pilih potongan daging tanpa lemak untuk menjaga kesehatan jantung. -
Daging Olahan: Sosis, Kornet, dan Ham
Daging olahan mengandung lemak jenuh, garam, dan bahan pengawet yang dapat memicu peningkatan kolesterol serta risiko penyakit jantung. Proses pengolahannya juga cenderung menambah kandungan lemak jenuh. Pilih daging segar rendah lemak sebagai alternatif yang lebih sehat. -
Jeroan: Hati, Ampela, dan Babat
Jeroan dikenal memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi, seperti hati sapi yang jauh lebih tinggi dibandingkan daging biasa. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Sebaiknya batasi dan pilih bagian daging yang lebih rendah kolesterol. -
Mentega
Mentega merupakan produk olahan susu yang tinggi lemak jenuh dan dapat merangsang produksi kolesterol jahat (LDL). Bila digunakan berlebihan, bisa berdampak buruk pada pembuluh darah. Gantilah dengan minyak zaitun atau margarin rendah lemak. -
Produk Susu Tinggi Lemak: Keju dan Yogurt
Keju dan yogurt full-fat mengandung lemak jenuh dalam jumlah besar yang berkontribusi pada peningkatan kolesterol. Konsumsi berlebih bisa berdampak pada kesehatan jantung. Pilihlah versi rendah lemak untuk konsumsi harian. -
Telur
Satu butir telur ukuran besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol yang sebagian besar terdapat pada kuningnya. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa memicu kenaikan kolesterol LDL. Lebih aman jika membatasi kuning telur dan memilih putihnya saja. -
Gorengan
Gorengan kerap mengandung lemak trans dan lemak jenuh dari proses penggorengan yang berulang. Lemak trans terbukti meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL. Sebaiknya pilih cara memasak lain seperti memanggang, merebus, atau mengukus. -
Kulit Ayam
Kulit ayam mengandung lebih banyak lemak jenuh dibandingkan dagingnya sendiri, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat. Walau gurih, konsumsinya sebaiknya dibatasi. Buang kulit ayam sebelum dimasak untuk pilihan yang lebih sehat. -
Daging Bebek
Daging bebek, terutama bagian kulitnya, memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi, sekitar 60–90 mg per 100 gram. Konsumsi dalam jumlah besar bisa berdampak pada kadar kolesterol tubuh. Pilih bagian daging tanpa kulit jika ingin lebih sehat. -
Makanan Cepat Saji
Fast food seperti burger dan hotdog mengandung lemak jenuh tinggi, sedikit serat, dan kalori berlebih. Makanan jenis ini dapat memicu obesitas dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaiknya kurangi konsumsi dan lebih banyak mengandalkan makanan rumahan bergizi.
Advertisement
3. Mitos vs Fakta: Apakah Daging Kambing Memicu Kolesterol Tinggi?
Banyak orang menghindari daging kambing karena takut kolesterol, padahal faktanya justru sebaliknya. Daging kambing memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan daging merah lainnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, 100 gram daging kambing mengandung sekitar 75 mg kolesterol, sedangkan paha ayam mencapai 135 mg. Jadi, sebelum menghindari daging kambing, ada baiknya kita mempertimbangkan pilihan makanan lain yang lebih berisiko.
4. Bagaimana Mengontrol Konsumsi Makanan yang Berisiko Meningkatkan Kolesterol?
Mengurangi lemak jenuh dan memilih makanan sehat seperti sayuran, buah, dan protein rendah lemak penting untuk menjaga keseimbangan kolesterol. Pola makan yang tepat dapat menurunkan kolesterol secara alami.
Dengan mengenali makanan yang berisiko, kita bisa lebih bijak dalam memilih asupan sehari-hari. Ini membantu menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)