KUBET – Daftar 17 Tradisi Imlek yang Masih Terjaga di Indonesia, dari Tuk Panjang hingga Bikin Suara Berisik

Daftar 17 Tradisi Imlek yang Masih Terjaga di Indonesia, dari Tuk Panjang hingga Bikin Suara Berisik

Ilustrasi Perayaan Imlek (credit: pixabay/ignartonosbg)

Kapanlagi.com – Perayaan Imlek di Indonesia bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang kaya dan berwarna, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai penghormatan kepada leluhur serta harapan akan keberuntungan yang melimpah. Setiap tradisi yang ada menyimpan cerita unik yang mencerminkan nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa, seperti harmoni, kebahagiaan, dan kemakmuran.

Imlek menjadi momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga, sekaligus waktu yang tepat untuk merenungkan harapan-harapan baru yang akan datang. Dari kegiatan membersihkan rumah hingga tradisi berbagi angpao, setiap langkah dalam perayaan ini mengandung filosofi yang mendalam. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa dengan menjaga tradisi ini, mereka dapat menarik kebahagiaan dan keberuntungan di masa depan.

Sebagai salah satu negara dengan komunitas Tionghoa yang besar, Indonesia merayakan Imlek dengan cara yang unik dan khas. Berikut ini adalah 17 tradisi Imlek yang masih lestari di Indonesia, dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Minggu (19/1).

1. Tradisi Rumah: Membersihkan, Mendekorasi, dan Menyambut Keberuntungan

Bersih-Bersih Rumah Sebelum Imlek

Sebelum perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa melakukan ritual membersihkan rumah untuk mengusir energi negatif dan membawa keberuntungan baru. Selama hari Imlek, membersihkan rumah dilarang karena dipercaya dapat menyapu keberuntungan yang telah datang.

Mendekorasi Rumah dengan Nuansa Merah

Setelah bersih-bersih, rumah dihias dengan pernak-pernik khas Imlek, seperti lampion merah, kaligrafi, dan simbol keberuntungan. Warna merah dipilih karena melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran.

Menggantung Gambar Dewa Pintu

Masyarakat Tionghoa memasang gambar ‘dewa pintu’ atau mén shén di pintu masuk rumah untuk melindungi keluarga dari roh jahat. Tradisi ini sudah ada sejak Dinasti Tang dan tetap dilakukan hingga sekarang.

Menyediakan Kudapan Khas Imlek

Beragam kudapan khas seperti kue keranjang, jeruk, dan mie panjang umur disajikan sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam perayaan ini.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kebersamaan Keluarga: Simbol Harmoni dan Doa Bersama

Berkumpul Bersama Keluarga

Keluarga besar biasanya berkumpul untuk makan malam bersama pada malam sebelum Imlek. Ini adalah momen penting untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan mendoakan kebahagiaan bersama.

Tradisi Yu Sheng

Tradisi ini melibatkan makanan khas berupa campuran sayuran segar dan irisan ikan yang diaduk bersama menggunakan sumpit. Semakin tinggi adukan, semakin besar harapan terkabulnya doa.

Berbagi Angpao

Angpao yang berisi uang diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada anak-anak atau kerabat yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan dan berkah.

Tidak Membalik Ikan Saat Makan

Dalam tradisi Tionghoa, ikan yang disajikan di meja tidak boleh dibalik. Hal ini melambangkan keberlanjutan rezeki tanpa gangguan di tahun yang akan datang.

3. Hiburan Meriah: Barongsai, Petasan, dan Suara Bising

Pertunjukan Barongsai

Barongsai menjadi atraksi yang ditunggu-tunggu setiap Imlek. Selain menghibur, barongsai dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.

Menyalakan Petasan dan Kembang Api

Suara keras dari petasan dipercaya dapat mengusir roh jahat dan nasib buruk. Petasan juga menciptakan suasana meriah selama perayaan Imlek.

Membuat Suara Bising

Tradisi membuat suara bising berasal dari cerita rakyat tentang mengusir monster Nian yang menyerang desa. Hingga kini, suara bising dianggap mampu mengusir energi negatif.

Mengharapkan Turunnya Hujan

Hujan saat Imlek diyakini membawa berkah dan rezeki yang melimpah. Banyak keluarga Tionghoa yang berharap hujan turun saat perayaan berlangsung.

4. Ritual Keagamaan dan Atraksi Budaya

Sembahyang untuk Leluhur

Masyarakat Tionghoa melakukan sembahyang di rumah atau kelenteng untuk menghormati leluhur, biasanya sehari sebelum Imlek dengan membakar dupa dan menyajikan persembahan makanan.

Pawai Tatung di Singkawang

Singkawang terkenal dengan pawai Tatung yang menjadi daya tarik wisata dunia. Atraksi ini melibatkan roh leluhur yang memasuki tubuh peserta untuk melindungi komunitas mereka.

Tradisi Ketuk Pintu di Semarang

Merujuk ANTARA, di Pecinan Semarang, tradisi ketuk pintu diadakan dengan prosesi doa lintas agama yang melibatkan komunitas lokal untuk memperingati kebersamaan di Tahun Baru Imlek.

Tradisi Pao Oen

Melepas burung pipit dan menebar benih ikan dilakukan di Solo sebagai simbol penyucian diri dan wujud harmoni dengan alam.

Membaca Ramalan Shio

Membaca ramalan shio jadi tradisi yang cukup penting dalam tradisi Imlek masyarakat Tionghoa di Indonesia. Shio diketahui merupakan ramalan kepercayaan orang Tionghoa setiap tahunnya. Hasil dari Shio biasanya diasosiasikan dengan keberuntungan, rezeki, kesehatan hingga jodoh.

5. Keunikan Perayaan Imlek di Indonesia

Indonesia, sebagai negeri yang kaya akan keragaman budaya, merayakan Imlek dengan nuansa lokal yang tak tertandingi di belahan dunia manapun. Tradisi unik seperti pawai Tatung di Singkawang dan ketuk pintu di Semarang menjadi bukti harmonisasi antara budaya Tionghoa dan kearifan lokal.

Imlek bukan sekadar perayaan keluarga, melainkan juga kesempatan untuk memamerkan keunikan budaya Indonesia kepada dunia. Wisatawan dari berbagai penjuru seringkali berbondong-bondong datang untuk menyaksikan keajaiban tradisi ini.

Dalam setiap perayaan, terlihat jelas bagaimana masyarakat Indonesia dengan bangga melestarikan tradisi Imlek sambil tetap mengedepankan nilai-nilai lokal. Inilah yang menjadikan perayaan Imlek di Indonesia begitu istimewa dan berbeda dari yang lainnya.

6. Apa tujuan tradisi bersih-bersih sebelum Imlek?

Menjelang Imlek, tradisi bersih-bersih rumah bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah ritual memancarkan energi positif dan menyambut keberuntungan baru.

7. Kenapa warna merah dominan saat Imlek?

Warna merah melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan keberuntungan menurut kepercayaan Tionghoa.

8. Apa makna angpao dalam tradisi Imlek?

Angpao melambangkan doa dan harapan untuk rezeki dan kebahagiaan yang diberikan kepada anak-anak atau kerabat.

9. Apa yang membuat pawai Tatung di Singkawang unik?

Pawai Tatung melibatkan roh leluhur yang diyakini memberikan perlindungan dan menjadi atraksi budaya yang memukau wisatawan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *