KUBET – Seputar Lebaran Ketupat: Kenali Makna dan Filosofi Dibalik Tradisinya

Seputar Lebaran Ketupat: Kenali Makna dan Filosofi Dibalik Tradisinya

Mengenal lebih dalam tradisi Lebaran Ketupat di Jawa, filosofi ngaku lepat, laku papat, dan simbolis

Kapanlagi.com – Lebaran Ketupat, tradisi unik masyarakat Jawa khususnya umat Muslim, dirayakan tujuh hari setelah Idul Fitri, tepatnya 8 Syawal. Tradisi ini, juga dikenal sebagai Riyoyo Kupat atau Kupatan, dirayakan di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar Jawa. Meskipun namanya mirip, Lebaran Ketupat berbeda dengan Idul Fitri yang merupakan ibadah di tanggal 1 Syawal. Sementara Lebaran Ketupat merupakan syiar Islam berakulturasi dengan budaya lokal, menekankan kebersamaan dan rasa syukur.

Perayaan ini melibatkan berbagai ritual dan kegiatan yang sarat makna, berkembang dari tradisi sederhana menjadi momentum penting yang dinantikan setiap tahunnya. Lebaran Ketupat bukan sekadar tentang menyajikan hidangan ketupat, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial yang dalam. Masyarakat merayakannya sebagai bentuk penyempurnaan ibadah Ramadan, mempererat silaturahmi, dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah Lebaran Ketupat? Apa makna dan filosofinya bagi masyarakat Muslim? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Asal Usul Filosofis Lebaran Ketupat

Dikutip dari dero.desa.id, tradisi Lebaran Ketupat dipercaya diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai cara menyebarkan Islam di Jawa dengan menggabungkan unsur budaya lokal. Sunan Kalijaga memperkenalkan dua perayaan Lebaran yakni Idul Fitri dan Lebaran Ketupat. Lebaran Ketupat menekankan kebersamaan, silaturahmi, dan refleksi diri, berbeda dengan Idul Fitri yang fokus pada ibadah dan syukur.

Perayaan Lebaran Ketupat melibatkan berbagai kegiatan, seperti menganyam ketupat bersama keluarga dan tetangga. Ini menjadi momen mempererat tali silaturahmi dan berbagi. Setelah itu, ketupat disajikan dengan berbagai hidangan khas seperti opor ayam, sambal goreng, dan sayur lodeh, dibagikan kepada kerabat dan tetangga sebagai simbol sedekah dan rasa syukur.

Alasan Sunan Kalijaga memakai ketupat karena makanan ini telah dikenal luas oleh masyarakat dan agar lebih mudah dipahami. Di era modern, Lebaran Ketupat tetap relevan. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen spiritual dan kultural, tetapi juga daya tarik wisata budaya. Nilai-nilai kebersamaan, pengakuan kesalahan, dan saling memaafkan menjadi semakin penting di tengah tantangan modernisasi. Tradisi ini mengingatkan pentingnya menjaga hubungan sosial dan nilai kemanusiaan.

Seiring waktu, tradisi ini berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di berbagai daerah, tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Makna dan Filosofi Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat bukan hanya tentang hidangan khas yang disajikan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Muslim Jawa.

1. “Ngaku Lepat” (Mengakui Kesalahan)

Kata ketupat dalam bahasa Jawa sering dikaitkan dengan istilah “ngaku lepat”, yang berarti mengakui kesalahan. Ini mencerminkan ajaran Islam tentang pentingnya meminta maaf dan saling memaafkan setelah Ramadan.

2. “Laku Papat” (Empat Perbuatan Mulia)

Dalam budaya Jawa, ketupat juga melambangkan empat tindakan utama atau “laku papat”, yaitu:

  • Lebaran Menandakan berakhirnya puasa Ramadan dan dimulainya hari kemenangan.
  • Leburan Melambangkan melebur dosa dan kesalahan setelah berpuasa.
  • Laburan Kata “labur” berasal dari kapur yang digunakan untuk memutihkan rumah, melambangkan kesucian hati setelah Ramadan.
  • Luberan Berarti melimpah atau berbagi, mencerminkan ajaran Islam untuk selalu berbagi rezeki kepada sesama.

Makna-makna ini menjadikan Lebaran Ketupat lebih dari sekadar perayaan kuliner, tetapi juga refleksi spiritual dan sosial bagi umat Islam.

3. Tradisi Lebaran Ketupat di Berbagai Daerah

Lebaran Ketupat dirayakan dengan berbagai tradisi unik di berbagai daerah di Indonesia seperti:

Jawa Tengah dan Jawa Timur

Masyarakat memasak ketupat secara besar-besaran dan membagikannya kepada keluarga dan tetangga. Acara selamatan dan doa bersama sering dilakukan di rumah-rumah atau masjid.

Lombok (Lebaran Topat)

Masyarakat Sasak merayakan Lebaran Topat dengan tradisi ziarah kubur dan festival ketupat. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai permainan tradisional dan pertunjukan seni.

Betawi (Kupatan)

Di Jakarta dan sekitarnya, Lebaran Ketupat atau kupatan biasanya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga besar sambil menikmati hidangan ketupat sayur khas Betawi. Tradisi ini menunjukkan betapa Lebaran Ketupat telah menjadi bagian dari budaya Islam Nusantara yang beragam dan kaya akan nilai-nilai kebersamaan.

4. Kapan Lebaran Ketupat Dilaksanakan?

Lebaran Ketupat dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, yaitu pada tanggal 7 atau 8 Syawal. Waktu ini dipilih karena mengikuti sunnah Rasulullah SAW yang menganjurkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadan.

Setelah umat Islam menyelesaikan puasa Syawal, mereka mengadakan syukuran dengan menyajikan ketupat sebagai simbol kemenangan dan kesucian. Pada hari tersebut, masyarakat akan saling mengunjungi, berbagi makanan, dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga, serta kerabat.

Meskipun awalnya hanya dirayakan oleh masyarakat Muslim Jawa, kini Lebaran Ketupat juga diperingati di berbagai wilayah di Indonesia dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

5. Bagaimana Cara Merayakan Lebaran Ketupat?

Bagi yang ingin ikut merayakan Lebaran Ketupat, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Membuat dan Menyajikan Ketupat

Ketupat dibuat dengan anyaman daun kelapa muda (janur) dan diisi beras yang kemudian dikukus hingga matang.Ketupat biasanya disajikan dengan berbagai lauk khas seperti opor ayam, rendang, atau kupat tahu.

2. Mengunjungi Keluarga dan Tetangga

Tradisi ini menjadi kesempatan untuk kembali bersilaturahmi dengan sanak saudara dan tetangga setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari.Mengunjungi orang tua atau sesepuh desa untuk meminta doa restu juga menjadi bagian penting dalam perayaan ini.

3. Berbagi dengan Sesama

Makna “luberan” dalam Lebaran Ketupat mengajarkan untuk berbagi rezeki dengan orang lain, baik melalui makanan maupun sedekah.Banyak komunitas yang mengadakan acara berbagi makanan kepada masyarakat kurang mampu. Dengan cara ini, Lebaran Ketupat tidak hanya menjadi ajang makan bersama, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam Islam.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Makanan yang Sering Melimpah Saat Lebaran, Bisa Menyebabkan Penyakit

Makanan yang Sering Melimpah Saat Lebaran, Bisa Menyebabkan Penyakit

Sering Melimpah saat Lebaran, Makanan Ini Bisa Picu Penyakit

Kapanlagi.com – Hari Raya Idul Fitri identik dengan berbagai hidangan lezat yang menggugah selera. Dari ketupat hingga aneka kue kering, semua tersedia dalam jumlah melimpah di meja makan. Namun, di balik kelezatan makanan khas Lebaran, ada risiko kesehatan yang mengintai jika dikonsumsi secara berlebihan.

Banyak makanan Lebaran yang mengandung kadar lemak, gula, dan kolesterol tinggi, yang dapat memicu penyakit seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan pencernaan. Tak jarang, usai Lebaran justru banyak orang yang mengalami lonjakan kadar kolesterol atau kenaikan berat badan secara drastis.

Agar tetap bisa menikmati hidangan Lebaran tanpa harus khawatir dengan dampaknya, penting untuk mengenali makanan-makanan yang berisiko serta mengontrol porsinya. Berikut daftar makanan yang perlu diwaspadai saat perayaan Idul Fitri.

1. Jeroan dan Olahan Daging Kambing, Tinggi Kolesterol dan Purin

Mengutip klikdokter, makanan berbahan jeroan seperti hati, ampela, dan usus sering kali menjadi bagian dari hidangan Lebaran, terutama dalam olahan seperti gulai dan soto. Selain itu, daging kambing juga banyak diolah menjadi sate atau tongseng, yang semakin menggoda selera.

Mengapa perlu diwaspadai?

  • Jeroan kaya akan kolesterol dan purin, yang bisa memicu peningkatan kadar asam urat dan memperburuk kondisi seperti hipertensi serta asam urat.
  • Daging kambing juga tinggi lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Jika tidak diimbangi dengan asupan sayuran dan serat, makanan ini dapat memperparah gangguan pencernaan.

Membatasi konsumsi dan memilih metode memasak yang lebih sehat seperti dipanggang tanpa banyak lemak bisa menjadi solusi agar tetap bisa menikmati hidangan ini dengan aman.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Opor dan Gulai Bersantan, Penyebab Lonjakan Kolesterol

Tak lengkap rasanya Lebaran tanpa opor ayam, rendang, atau gulai santan. Makanan ini memang lezat, tetapi kandungan santan yang tinggi bisa menjadi penyebab utama peningkatan kolesterol.

Mengapa makanan bersantan bisa berbahaya?

  • Santan mengandung lemak jenuh tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
  • Mengonsumsi santan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama jika dikombinasikan dengan karbohidrat tinggi seperti ketupat dan lontong.
  • Jika tidak dikontrol, makanan bersantan dapat memicu gangguan pencernaan seperti diare atau perut kembung.

Sebagai alternatif, gunakan santan encer atau susu rendah lemak dalam masakan untuk mengurangi dampak buruknya.

3. Emping dan Kerupuk, Tinggi Purin dan Garam

Sebagai pelengkap makan, emping dan kerupuk selalu hadir dalam sajian Lebaran. Namun, siapa sangka camilan ini bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan?

Mengapa emping dan kerupuk perlu dibatasi?

  • Emping mengandung purin tinggi, yang dapat meningkatkan risiko asam urat.
  • Kerupuk kaya akan garam dan MSG, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Dikarenakan digoreng dalam minyak, kandungan lemak trans dalam kerupuk juga bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung.
  • Jika tetap ingin menikmati camilan ini, pilih yang dipanggang atau batasi jumlah konsumsi per harinya.

4. Fast Food dan Makanan Cepat Saji, Tinggi Lemak Trans

Lebaran sering kali menjadi momen berkumpul bersama keluarga di luar rumah, yang membuat konsumsi makanan cepat saji seperti fried chicken, burger, atau pizza meningkat drastis.

Apa bahayanya jika terlalu sering mengonsumsi fast food?

  • Mengandung lemak trans tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dalam tubuh.
  • Kalori yang tinggi dapat menyebabkan obesitas jika dikonsumsi tanpa kontrol.
  • Kurangnya kandungan serat dalam makanan cepat saji bisa mengganggu sistem pencernaan.

Sebagai alternatif, pilih menu yang lebih sehat seperti salad, makanan bakar tanpa minyak berlebihan, atau sup bening.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Keutamaan Puasa Syawal dan Pahala yang Dijanjikan oleh Allah SWT

Keutamaan Puasa Syawal dan Pahala yang Dijanjikan oleh Allah SWT

Puasa Syawal memiliki keutamaan luar biasa dengan pahala setara puasa satu tahun, yuk simak penjelas

Kapanlagi.com – Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa ini selama enam hari di bulan Syawal, dimulai sehari setelah Idul Fitri. Keutamaan puasa Syawal telah disebutkan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW, salah satunya adalah hadits riwayat Muslim yang menyebutkan bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadan lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya setara dengan berpuasa selama setahun penuh.

Ulama menjelaskan bahwa puasa Syawal memiliki banyak manfaat, tidak hanya dari segi spiritual, tetapi juga dalam menyempurnakan ibadah Ramadan. Seperti halnya shalat sunnah yang menyempurnakan shalat wajib, puasa Syawal juga menjadi pelengkap bagi ibadah puasa Ramadan yang telah dijalankan.

Banyaknya keutamaan yang terkandung dalam puasa Syawal, umat Muslim diharapkan dapat mengamalkan ibadah ini sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah selama bulan Ramadan. Berikut adalah keutamaan dari puasa Syawal yang patut diketahui.

1. Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting untuk diketahui, di antaranya:

  • Pahala Setara Puasa Setahun: Pahala dari enam hari puasa Syawal diibaratkan sebagai pahala puasa selama satu tahun penuh, menunjukkan betapa besarnya ganjaran yang diberikan Allah SWT.
  • Penyempurna Ibadah Ramadhan: Puasa Syawal dianggap sebagai pelengkap dan penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Layaknya shalat sunnah yang menyempurnakan shalat fardhu, puasa Syawal menutup kekurangan yang mungkin ada dalam ibadah puasa Ramadhan.
  • Tanda Diterimanya Ibadah Ramadhan: Keinginan untuk melanjutkan amal saleh setelah Ramadhan, seperti melaksanakan puasa Syawal, menjadi salah satu tanda bahwa ibadah puasa Ramadhan kita diterima Allah SWT.
  • Meningkatkan Kedekatan dengan Allah SWT: Melaksanakan puasa Syawal menunjukkan ketakwaan dan keikhlasan seorang Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Pengajaran Konsistensi dalam Beribadah: Puasa Syawal mengajarkan kita untuk konsisten dalam beribadah, bukan hanya pada bulan Ramadhan saja.
  • Tanda Syukur: Puasa Syawal juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan selama bulan Ramadhan.
  • Menghapus Dosa Kecil: Beberapa sumber menyebutkan bahwa puasa Syawal dapat menghapus dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan selama bulan Ramadhan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Niat Puasa Syawal dan Tata Caranya

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari setelah Idulfitri dan bisa dikerjakan berturut-turut atau tidak, selama masih dalam bulan Syawal. Berikut bacaan niat puasa Syawal

Niat Puasa Syawal Selama 6 Hari

Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal:

Arab:

Latin: Nawaitu shauma ghodin ‘an sittati ayyamin min Syawwal lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa esok hari dari enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

Selain itu, juga bisa membaca niat puasa syawal berikut ini

Niat Puasa Syawal Tidak Berurutan

Nawaitu shauma ghodin min Syawwal lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa esok hari di bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal sama dengan puasa Ramadan, hanya berbeda pada niatnya. Niat puasa Syawal diucapkan pada malam harinya sebelum tidur. Kemudian, kita harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Berbuka puasa dilakukan setelah matahari terbenam dengan membaca doa berbuka puasa.

Puasa Syawal dapat dilakukan secara berurutan atau tidak berurutan, dan keutamaannya tetap didapatkan. Namun, mengerjakannya secara berurutan lebih dianjurkan. Bagi yang memiliki hutang puasa Ramadan, sebaiknya diutamakan untuk menunaikan qadha puasa Ramadan terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal.

3.

4.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Tradisi Binarundak Suku Mongondow: Nasi Massal di Tepi Jalan untuk Memeriahkan Idulfitri

Tradisi Binarundak Suku Mongondow: Nasi Massal di Tepi Jalan untuk Memeriahkan Idulfitri

Tradisi Binarundak Suku Mongondow: Nasi Massal di Tepi Jalan untuk Memeriahkan Idulfitri

Kapanlagi.com – Indonesia memiliki banyak tradisi unik yang berkaitan dengan perayaan Idulfitri. Salah satunya adalah Binarundak, tradisi khas masyarakat Suku Mongondow yang tinggal di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Tradisi ini digelar sekitar sepekan setelah Idulfitri, di mana masyarakat berkumpul untuk memasak nasi jaha secara massal.

Binarundak bukan sekadar perayaan kuliner, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam. Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi dan reuni bagi warga yang merantau dan kembali ke kampung halaman saat Lebaran. Mereka berkumpul, berbagi cerita, serta menikmati hidangan khas yang dimasak bersama-sama.

Bagaimana sejarah dan makna dari tradisi Binarundak? Apa keunikan dalam pelaksanaannya? Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkapnya.

1. Apa Itu Tradisi Binarundak?

Binarundak adalah tradisi memasak nasi jaha, makanan khas Sulawesi Utara yang terbuat dari beras ketan, santan, dan jahe, lalu dibakar dalam bambu. Tradisi ini dilakukan secara beramai-ramai oleh masyarakat Kotamobagu dan Bolaang Mongondow sepekan setelah Idulfitri.

Binarundak berasal dari kebiasaan masyarakat perantauan yang ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama keluarga sebelum kembali ke kota tempat mereka bekerja. Oleh karena itu, mereka mengadakan perayaan tambahan setelah Lebaran untuk berkumpul kembali.

Puncak acara Binarundak ditandai dengan pembakaran nasi jaha secara massal. Berton-ton sabut kelapa digunakan sebagai bahan bakar, menciptakan suasana yang khas dengan kepulan asap yang memenuhi udara. Setelah nasi matang, warga bersama-sama menikmati hidangan sambil berbincang dan mempererat tali persaudaraan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sejarah dan Makna Tradisi Binarundak

Binarundak bukan sekadar tradisi kuliner, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam bagi masyarakat Mongondow. Tradisi ini berakar dari kebiasaan para perantau yang ingin memperpanjang kebersamaan dengan keluarga sebelum kembali ke tempat kerja masing-masing.

Tradisi ini juga terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Jawa-Tondano di Gorontalo, yang mengadakan perayaan khusus tujuh hari setelah Idulfitri. Masyarakat Mongondow kemudian mengadopsi kebiasaan ini dengan menambahkan unsur khas mereka, yaitu memasak nasi jaha dalam jumlah besar.

Binarundak memiliki beberapa makna penting bagi masyarakat setempat:

  • Simbol kebersamaan: Tradisi ini menjadi ajang reuni bagi warga perantauan dan penduduk lokal.
  • Melestarikan budaya lokal: Nasi jaha sebagai makanan khas tetap lestari dan diwariskan kepada generasi muda.
  • Ungkapan rasa syukur: Dengan berkumpul dan berbagi makanan, masyarakat menunjukkan rasa syukur atas keberkahan Idulfitri.

3. Proses Pelaksanaan Tradisi Binarundak

Binarundak tidak hanya sekadar memasak nasi jaha, tetapi juga melalui serangkaian proses yang melibatkan seluruh masyarakat. Berikut tahapan pelaksanaannya:

1. Persiapan Bahan dan Peralatan

Sehari sebelum acara, masyarakat mulai mengumpulkan bahan-bahan utama, yaitu beras ketan, santan, jahe, bawang merah, daun jeruk, dan serai. Mereka juga menyiapkan bambu sebagai wadah serta sabut kelapa sebagai bahan bakar.

2. Memasak Nasi Jaha

Beras ketan yang telah direndam semalaman dikukus hingga setengah matang, lalu dicampur dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan. Setelah itu, campuran ini dibungkus daun pisang dan dimasukkan ke dalam batang bambu.

3. Pembakaran Massal

Pada hari pelaksanaan, warga berkumpul dan menyusun bambu berisi nasi jaha di sepanjang jalan. Berton-ton sabut kelapa dinyalakan sebagai bahan bakar, menciptakan asap tebal yang khas. Proses pembakaran ini berlangsung beberapa jam hingga nasi matang sempurna.

4. Makan Bersama dan Hiburan

Setelah matang, nasi jaha dipotong-potong dan dinikmati bersama lauk seperti abon ikan cakalang, kari sapi, dan abon daging rusa. Acara ini juga dimeriahkan dengan musik tradisional dan pembacaan syair pujian sebagai bentuk syukur.

4. Keunikan dan Daya Tarik Binarundak

Binarundak tidak hanya menarik bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi ikon wisata budaya di Kotamobagu. Bahkan, pada tahun 2014, pemerintah setempat meresmikan Tugu Binarundak setinggi 18 meter sebagai simbol pelestarian tradisi ini.

Beberapa keunikan yang membuat tradisi ini menarik adalah:

  • Digelar di jalan raya: Selama acara, jalanan di Kelurahan Motoboi Besar dipenuhi warga yang memasak nasi jaha.
  • Asap tebal memenuhi langit: Pembakaran sabut kelapa dalam jumlah besar menciptakan suasana khas yang unik.
  • Menggunakan teknik memasak tradisional: Memasak dengan bambu memberikan aroma khas pada nasi jaha yang tidak bisa ditemukan dalam metode modern.
  • Menjadi ajang wisata budaya: Tradisi ini menarik minat wisatawan yang ingin merasakan langsung pengalaman memasak dan menikmati nasi jaha.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Mengatasi Kolesterol Tinggi saat Lebaran, Ikuti 5 Langkah Mudah Ini

Mengatasi Kolesterol Tinggi saat Lebaran, Ikuti 5 Langkah Mudah Ini

Temukan langkah-langkah penting untuk menjaga kolesterol tetap sehat setelah Lebaran dan mencegah ri

Kapanlagi.com – Saat perayaan Lebaran tiba, kelezatan berbagai hidangan menggugah selera pasti menjadi daya tarik tersendiri. Namun, di balik kenikmatan tersebut, ada risiko yang mengintai, yaitu peningkatan kadar kolesterol akibat konsumsi makanan berlemak yang berlebihan. Fenomena ini perlu diwaspadai agar tidak mengganggu kesehatan kita.

Jadi, bagaimana cara menjaga agar kolesterol tetap dalam batas aman? Memahami pentingnya pola makan yang seimbang adalah langkah awal yang krusial. Mengurangi makanan berlemak dan memilih opsi yang lebih sehat seperti sayuran segar, buah-buahan yang kaya serat, dan biji-bijian, bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.

Selain itu, masih ada beberapa langkah lagi agar mencegah kolesterol tinggi saat lebaran. Dengan mengetahui langkah ini, Anda dapat menikmati perayaan dengan lebih tenang. Perayaan Lebaran pun dapat dinikmati dengan penuh suka cita tanpa mengorbankan kesehatan. Berikut selengkapnya.

1. 1. Batasi Konsumsi Makanan Berlemak

Pertama-tama, penting untuk mengontrol konsumsi makanan berlemak. Makanan seperti gorengan, daging berlemak, dan produk olahan susu tinggi lemak sebaiknya dibatasi. Lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’. Untuk itu, pilihlah metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang.

Selain itu, konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat dalam minyak zaitun, alpukat, dan ikan berlemak seperti salmon juga sangat dianjurkan. Dengan cara ini, kita bisa menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL yang baik. Jangan lupa untuk memperhatikan porsi makanan, terutama jika mengonsumsi makanan laut yang kaya omega-3.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. 2. Perbanyak Konsumsi Makanan Kaya Serat Larut

Setelah Lebaran, mengonsumsi makanan kaya serat larut sangat bermanfaat untuk membantu tubuh kembali ke kondisi sehat setelah asupan makanan berlemak dan tinggi gula.

– Oat: Mulailah hari Anda dengan semangkuk oat yang lezat. Oat tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga kaya akan serat larut yang efektif menurunkan kadar kolesterol LDL yang berbahaya bagi tubuh.

– Kacang-Kacangan: Tambahkan kacang-kacangan seperti almond atau kacang merah ke dalam salad atau sebagai camilan sehat. Kacang-kacangan ini kaya akan serat larut dan bermanfaat untuk kesehatan jantung Anda.

– Buah-Buahan Segar: Nikmati buah segar seperti apel dan pisang setiap hari. Selain manis dan menyegarkan, buah-buahan ini merupakan sumber serat larut yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan kolesterol.

– Makanan Kaya Asam Lemak Omega-3 untuk Jantung Sehat – Ikan Berlemak: Konsumsilah ikan berlemak seperti salmon dan sarden secara teratur. Ikan ini kaya akan asam lemak omega-3 yang tidak hanya baik untuk kesehatan jantung, tetapi juga mendukung fungsi otak dan mengurangi risiko peradangan.

– Kacang Kenari: Tambahkan kacang kenari ke dalam menu harian Anda. Kacang ini mengandung omega-3 yang membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.

3. 3. Olahraga 30 Menit

Gaya hidup sehat sangat penting dalam menjaga kadar kolesterol. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL. Usahakan untuk berolahraga minimal 30 menit hampir setiap hari. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga sangat penting untuk mencegah kolesterol tinggi.

Hindari merokok karena dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Batasi juga asupan garam, karena konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah. Jika Anda mengonsumsi alkohol, lakukan dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar.

4. 4. Targetkan Konsumsi sekitar 500 gram Buah

Setelah Lebaran, banyak orang yang merasa kadar kolesterol mereka meningkat. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Perbanyak makan sayuran hijau, alpukat, apel, dan oat untuk menjaga keseimbangan kolesterol. Targetkan untuk mengonsumsi sekitar 500 gram buah dan sayur per hari untuk kesehatan optimal.

Ada beberapa jenis buah yang dapat membantu menurunkan kolesterol secara alami. Berikut adalah tujuh buah yang bisa Anda coba:

  • Apel: Mengandung serat larut yang baik untuk menurunkan kolesterol.
  • Pisang: Kaya akan potasium dan serat yang membantu kesehatan jantung.
  • Berry: Mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung.
  • Jeruk: Mengandung pektin yang dapat membantu menurunkan kolesterol.
  • Avokad: Mengandung lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan.
  • Anggur: Mengandung resveratrol yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
  • Kiwi: Mengandung vitamin C dan serat yang baik untuk tubuh.

Dengan mengonsumsi buah-buahan tersebut secara rutin, kita dapat menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh dan mencegah risiko penyakit yang lebih serius.

Kesimpulan, menjaga kesehatan kolesterol setelah Lebaran membutuhkan perubahan gaya hidup yang konsisten dan berkelanjutan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghindari kolesterol tinggi dan tetap sehat.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Lezatnya Lontong Sayur Lodeh Tanpa Santan, Hidangan Spesial Lebaran yang Sehat!

Lezatnya Lontong Sayur Lodeh Tanpa Santan, Hidangan Spesial Lebaran yang Sehat!

Masakan Lebaran Pendamping Lontong atau Ketupat (credit: Cookpad DaruDewi)

Kapanlagi.com – Tak lengkap rasanya merayakan Idulfitri tanpa kehadiran sayur berkuah yang menggugah selera, apalagi jika disajikan bersama lontong dan berbagai lauk lezat lainnya. Salah satu pilihan yang selalu menjadi favorit adalah lontong sayur lodeh.

Namun, bagi Anda yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, ada kabar baik! Kini, Anda bisa menikmati sayur lodeh tanpa santan yang tetap menggoda selera dan tak kalah nikmat dari versi tradisionalnya. Dengan bumbu dan isian yang serupa, kreasi ini menawarkan cita rasa yang tetap memikat.

Mari kita intip resep lontong sayur lodeh tanpa santan yang dihadirkan oleh pengguna Cookpad, @julie_07 yang dirangkum Kapanlagi.com. Siapkan bahan-bahan Anda dan bersiaplah untuk menyajikan hidangan istimewa ini di meja makan saat Lebaran tiba! Berikut adalah resepnya yang telah kami rangkum untuk Anda.

1. Bahan-Bahan Lontong Sayur Lodeh

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi hidangan istimewa:

Bahan-Bahan:
1. Bahan Utama:
– Lontong secukupnya
– 250 gram udang kupas
– 1 buah wortel, dipotong korek api
– 2 buah labu siam, dipotong korek api
– 4 butir telur rebus

2. Cairan:
– 600 ml air (atau hanya air saja)
– 200 ml susu cair
– 1 kaleng susu evaporasi

3. Bumbu:
– ½ sendok makan ketumbar
– 1 sendok makan gula
– 1 sendok makan garam
– 1 sendok teh lada
– 1 sendok teh kaldu bubuk
– Bawang goreng untuk taburan

4. Bumbu Halus:
– 10 cabai merah besar
– 5 cabai keriting
– 10 bawang merah
– 5 bawang putih
– 5 butir kemiri, disangrai
– 5 cm kunyit

5. Bahan Tumisan:
– 3 daun salam
– 3 batang serai, digeprek
– 1 buah tomat, dipotong-potong
– 2 sendok makan ebi


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Cara Membuat Lontong Sayur Lodeh

Langkah-Langkah:
1. Persiapan Bumbu Halus:
– Haluskan semua bahan bumbu halus (cabai merah, cabai keriting, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan kunyit) menggunakan blender atau cobek hingga halus merata.

2. Menumis:
– Panaskan sedikit minyak dalam wajan. Tumis bumbu halus hingga harum.
– Tambahkan daun salam, serai, tomat, dan ebi. Tumis kembali hingga semua bahan layu dan harum.

3. Menambahkan Bahan Utama:
– Masukkan udang kupas, wortel, dan labu siam ke dalam wajan. Aduk rata dan masak hingga udang berubah warna.

4. Menambahkan Cairan:
– Tuangkan air, susu cair, dan susu evaporasi ke dalam wajan. Aduk rata.
– Tambahkan semua bumbu (ketumbar, gula, garam, lada, dan kaldu bubuk). Aduk hingga semua bahan tercampur rata.

5. Memasak:
– Masak dengan api sedang hingga sayuran empuk dan bumbu meresap, sekitar 15-20 menit. Jika terlalu kental, bisa ditambahkan sedikit air.

6. Penyajian:
– Siapkan piring saji, letakkan lontong di dasar piring.
– Tuangkan campuran udang dan sayuran di atas lontong.
– Iris telur rebus dan letakkan di atasnya.
– Taburi dengan bawang goreng untuk menambah rasa dan tekstur.

7. Sajikan:
– Hidangan siap disajikan hangat. Nikmati bersama keluarga atau teman!

Selamat mencoba! Semoga hidangan ini menjadi favorit di meja makan Anda!


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – 6 Kreasi Pepes Tahu Kemangi: Resep Lezat, Cara Praktis, dan Tips Sukses Tanpa Gagal!

6 Kreasi Pepes Tahu Kemangi: Resep Lezat, Cara Praktis, dan Tips Sukses Tanpa Gagal!

Ilustrasi Pepes Tahu. (hak cipta/Canva)

Kapanlagi.com – Hidangan tradisional Indonesia selalu berhasil memikat hati dan lidah kita dengan cita rasa yang unik dan menggugah selera. Salah satu bintang di dunia kuliner tanah air adalah pepes tahu kemangi.

Kombinasi tahu yang lembut, aroma segar dari daun kemangi, dan bumbu rempah yang meresap sempurna menjadikan pepes ini bukan hanya lezat, tetapi juga menyehatkan. Proses pembuatannya yang dikukus atau dipanggang menjauhkan kita dari minyak goreng, menjadikannya pilihan ideal untuk Anda yang peduli kesehatan.

Tak perlu khawatir, pepes tahu kemangi adalah hidangan yang mudah dibuat, dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di pasar. Tahu, sebagai bahan utama, kaya akan protein tetapi rendah kalori, sementara daun kemangi tak hanya memberikan aroma khas, tetapi juga menawarkan beragam manfaat kesehatan seperti sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Di artikel ini, akan membagikan enam variasi resep pepes tahu kemangi yang bisa Anda coba di rumah. Setiap resep memiliki keunikan dan cita rasa yang berbeda, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks dengan tambahan bahan untuk memperkaya rasa.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang kami sajikan, Anda bisa menyajikan pepes tahu kemangi yang tak kalah lezat dengan yang ada di restoran.

Ayo, kita mulai petualangan kuliner ini dan eksplorasi berbagai resep menggugah selera yang telah Kapanlagi.com rangkum. Selamat mencoba!

1. Resep Pepes Tahu Kemangi Klasik

Pepes tahu kemangi klasik adalah sajian yang tak lekang oleh waktu, menawarkan kelezatan yang kaya meskipun dengan resep yang sederhana. Kombinasi tahu yang lembut, segarnya daun kemangi, dan bumbu-bumbu tradisional Indonesia menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.

Untuk membuatnya, cukup hancurkan 500 gram tahu putih, haluskan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, lalu campurkan dengan tahu dan bahan lainnya seperti daun salam dan serai.

Bungkus adonan dalam daun pisang yang telah dilayukan, kukus selama 30 menit, dan jika ingin, panggang sebentar untuk menambah aroma.

Nikmati pepes tahu ini selagi hangat dengan nasi putih, dan jangan ragu untuk menambahkan terasi bakar jika menginginkan rasa yang lebih gurih!


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Resep Pepes Tahu Kemangi dengan Ikan Teri

Nikmati sensasi pepes yang menggugah selera dengan perpaduan tahu dan ikan teri yang menghadirkan cita rasa gurih yang tak tertandingi! Dalam hidangan ini, protein dari ikan teri tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga meningkatkan nilai gizi.

Siapkan bahan-bahan seperti 400 gram tahu putih, 100 gram ikan teri nasi yang telah direndam air panas, serta rempah-rempah segar seperti daun kemangi, bawang merah, bawang putih, dan cabai untuk memberikan kehangatan pada setiap suapan.

Setelah semua bahan tercampur rata dan dibungkus rapi dengan daun pisang, kukus selama 30 menit hingga matang sempurna. Sajikan pepes tahu teri ini selagi hangat dengan nasi putih, dan tambahkan perasan jeruk nipis untuk sentuhan asam yang menyegarkan.

Pastikan teri yang digunakan berkualitas baik dan ingat untuk mengatur takaran garam, karena ikan teri sudah memiliki rasa asin yang khas!

3. Resep Pepes Tahu Kemangi Pedas

Bagi para penggemar kuliner pedas, pepes tahu kemangi yang menggugah selera ini adalah sajian yang tak boleh dilewatkan!

Dengan kombinasi beragam jenis cabai, hidangan ini menawarkan sensasi panas yang menyegarkan dan mampu membangkitkan selera makan.

Bayangkan tahu putih yang lembut berpadu dengan daun kemangi segar, ditambah dengan bumbu halus dari bawang merah, bawang putih, dan cabai yang menggigit, serta sentuhan rempah seperti kunyit dan jahe.

Semua bahan ini dibungkus rapi dalam daun pisang dan dikukus hingga matang sempurna, menciptakan aroma yang menggoda. Sajikan pepes ini selagi hangat, disertai nasi putih dan lalapan, dan rasakan kenikmatan pedasnya yang menggigit!

Jika berani, tambahkan cabai rawit utuh untuk sensasi pedas yang lebih ekstrem, atau peras sedikit air jeruk nipis untuk keseimbangan rasa yang menyegarkan. Namun, ingat, nikmati segera karena kepedasan pepes ini bisa meningkat seiring waktu!

4. Resep Pepes Tahu Kemangi dengan Jamur

Gabungan antara tahu dan jamur menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera, dengan tekstur yang bervariasi dan nutrisi yang melimpah.

Untuk menyajikan hidangan ini, Anda akan membutuhkan 400 gram tahu putih, 200 gram jamur (seperti jamur tiram atau kancing), serta bumbu segar seperti daun kemangi, bawang merah, bawang putih, dan cabai untuk memberikan sentuhan pedas yang pas.

Setelah menyiapkan semua bahan, hancurkan tahu dan campurkan dengan bumbu halus serta jamur, lalu bungkus adonan dalam daun pisang dan kukus hingga matang. Hasilnya adalah pepes tahu jamur yang lezat, sempurna dinikmati hangat dengan nasi putih.

Jangan lupa, untuk variasi rasa yang lebih kaya, Anda bisa menambahkan kaldu jamur bubuk, menjadikannya pilihan menu vegetarian yang menggoda!

5. Resep Pepes Tahu Kemangi dengan Petai dan Jengkol

Siapkan diri Anda untuk merasakan kelezatan unik dari kombinasi tahu, petai, dan jengkol yang siap menggoyang lidah!

Hidangan ini sangat dicintai oleh para penggemar petai dan jengkol, berkat cita rasa khas dan aroma menggoda yang ditawarkannya.

Dengan bahan-bahan segar seperti tahu putih, petai, dan jengkol rebus yang dipadu dengan bumbu-bumbu aromatik seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, setiap suapan akan memanjakan indera penciuman dan pengecap Anda.

Tak hanya itu, sentuhan daun kemangi dan rempah-rempah lainnya semakin memperkaya rasa, menjadikan hidangan ini sempurna untuk disajikan hangat bersama nasi putih.

Siap untuk mencoba resep yang menggugah selera ini?

6. Resep Pepes Tahu Kemangi dengan Udang

Nikmati kelezatan pepes tahu kemangi yang menggoda selera, perpaduan sempurna antara tahu lembut dan udang segar yang menciptakan cita rasa gurih yang tak terlupakan.

Hidangan ini bukan hanya kaya akan protein, tetapi juga sangat cocok bagi para pecinta seafood. Dengan bahan-bahan sederhana seperti bawang, cabai, dan rempah-rempah aromatik, Anda dapat menciptakan sajian yang kaya rasa dan sehat.

Cukup hancurkan tahu, campurkan dengan udang cincang dan bumbu halus, lalu bungkus dengan daun pisang sebelum dikukus hingga matang. Sajikan selagi hangat dengan nasi putih, dan rasakan sensasi nikmatnya!

Jangan lupa, Anda bisa berkreasi dengan menambahkan bahan lain seperti cumi-cumi atau daging kepiting untuk variasi yang lebih menggugah selera. Selamat mencoba!


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Ronjok Sayak: Tradisi Khas Bengkulu dengan Pembakaran Batok Sebagai Simbol Penyucian Diri

Ronjok Sayak: Tradisi Khas Bengkulu dengan Pembakaran Batok Sebagai Simbol Penyucian Diri

Ronjok Sayak: Tradisi Khas Bengkulu dengan Pembakaran Batok Sebagai Simbol Penyucian Diri

Kapanlagi.com – Lebaran di Indonesia tidak hanya identik dengan silaturahmi dan hidangan khas, tetapi juga berbagai tradisi unik yang diwariskan turun-temurun. Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan hari kemenangan ini, termasuk Bengkulu yang memiliki tradisi khas bernama Ronjok Sayak.

Ronjok Sayak merupakan tradisi pembakaran batok kelapa yang dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai di Bengkulu. Ritual ini bukan sekadar kegiatan membakar batok kelapa, tetapi juga memiliki nilai simbolis dan filosofi mendalam. Tradisi ini melambangkan pembersihan diri dan semangat kebersamaan dalam menyambut hari yang suci.

Lantas, bagaimana asal-usul dan makna di balik tradisi Ronjok Sayak? Dberikut informasi selengkapnya.

1. Apa Itu Ronjok Sayak?

Ronjok Sayak adalah sebuah tradisi khas Suku Serawai di Bengkulu yang dilakukan pada malam Lebaran. Tradisi ini melibatkan proses pengumpulan dan pembakaran batok kelapa dalam jumlah besar hingga membentuk tumpukan api yang menyala terang di malam hari.

Masyarakat percaya bahwa api yang menyala dalam Ronjok Sayak melambangkan semangat baru dan pembersihan diri setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa. Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen berkumpul bagi masyarakat, mempererat hubungan sosial, dan merayakan datangnya hari kemenangan dengan penuh kebersamaan.

Mengutip situs resmi Kemenparekraf RI, pembakaran batok kelapa ini biasanya dilakukan setelah salat Isya pada 1 Syawal. Api yang berkobar dari tumpukan batok kelapa menciptakan pemandangan yang spektakuler dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat maupun wisatawan yang berkunjung.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sejarah dan Asal-usul Tradisi Ronjok Sayak

Tradisi Ronjok Sayak sudah ada sejak lama dan diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Suku Serawai. Asal-usul pasti dari tradisi ini belum dapat dipastikan, tetapi diyakini telah berlangsung selama ratusan tahun sebagai bagian dari ritual menyambut Lebaran.

Secara historis, batok kelapa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Bengkulu. Selain digunakan sebagai bahan bakar alami, batok kelapa juga melambangkan kekuatan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, pembakarannya di malam Lebaran dianggap sebagai simbol membersihkan diri dari segala hal negatif sebelum memasuki hari yang suci.

Selain itu, tradisi ini juga merupakan bentuk syukur masyarakat atas berkah yang diterima sepanjang bulan Ramadan. Dengan menyalakan api dari batok kelapa, mereka berharap agar kehidupan di tahun mendatang dipenuhi dengan keberkahan dan kebaikan.

3. Proses Pelaksanaan Ronjok Sayak

Ronjok Sayak bukan sekadar membakar batok kelapa, tetapi melalui tahapan tertentu yang melibatkan partisipasi banyak orang. Berikut adalah tahapan pelaksanaannya:

1. Pengumpulan Batok Kelapa

Sejak beberapa hari sebelum Lebaran, masyarakat mulai mengumpulkan batok kelapa dari kebun atau hasil sisa produksi rumah tangga. Batok kelapa yang dikumpulkan harus dalam jumlah besar agar nyala api bisa bertahan lama.

2. Penyusunan Batok Kelapa

Batok kelapa yang telah terkumpul disusun hingga membentuk tumpukan besar menyerupai piramida. Penyusunan ini dilakukan secara gotong royong oleh warga sekitar.

3. Pembakaran

Setelah salat Isya, tumpukan batok kelapa mulai dibakar secara serentak. Api yang menyala menciptakan suasana hangat dan semarak perayaan Lebaran.

4. Momen Kebersamaan

Selama proses pembakaran berlangsung, masyarakat berkumpul, berbincang, dan menikmati suasana Lebaran bersama. Anak-anak hingga orang dewasa turut menyaksikan perayaan ini dengan penuh suka cita.

4. Makna dan Filosofi Ronjok Sayak

Setiap tradisi pasti memiliki makna tersendiri, begitu pula dengan Ronjok Sayak. Api dalam tradisi ini bukan hanya sekadar pembakaran fisik, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang dalam.

Simbol Pembersihan Diri

Pembakaran batok kelapa melambangkan proses penyucian diri dari segala dosa dan keburukan di masa lalu. Dengan menyalakan api, masyarakat berharap dapat memulai lembaran baru yang lebih baik setelah bulan Ramadan.

Lambang Kebersamaan

Tradisi ini mempererat hubungan antarwarga karena dilakukan secara bersama-sama. Gotong royong dalam mengumpulkan batok kelapa hingga pembakaran menciptakan solidaritas dan rasa kebersamaan yang kuat.

Perwujudan Syukur

Masyarakat menganggap Ronjok Sayak sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diterima selama bulan Ramadan. Dengan menyalakan api, mereka mengungkapkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Inspirasi Hijab Simpel dan Elegan untuk Menyambut Silaturahmi Lebaran

Inspirasi Hijab Simpel dan Elegan untuk Menyambut Silaturahmi Lebaran

Inspirasi Hijab Simpel dan Elegan untuk Menyambut Silaturahmi Lebaran

Kapanlagi.com – Lebaran menjadi momen istimewa yang selalu dinantikan oleh umat Muslim sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Selain sebagai ajang silaturahmi, Hari Raya Idul Fitri juga menjadi kesempatan untuk tampil dengan busana terbaik yang nyaman sekaligus menawan. Bagi para hijabers, memilih model hijab yang simpel namun tetap elegan menjadi tantangan tersendiri agar penampilan tetap rapi sepanjang hari.

Tren hijab yang praktis tetapi tetap modis semakin diminati karena memberikan kenyamanan dalam beraktivitas tanpa mengurangi keanggunan. Mulai dari pashmina plisket hingga hijab instan premium, berbagai pilihan hijab modern kini hadir dengan desain yang lebih bervariasi dan sesuai untuk berbagai acara formal maupun kasual. Pemilihan bahan, warna, serta model hijab yang tepat dapat membuat tampilan Lebaran semakin memesona tanpa perlu usaha berlebih.

Agar tidak salah pilih, berikut adalah beberapa inspirasi model hijab simpel yang dapat menjadi referensi untuk tampil anggun dan berkelas saat silaturahmi Lebaran. Dengan berbagai variasi gaya ini, Anda dapat tetap tampil rapi, nyaman, dan percaya diri sepanjang hari. Berikut informasinya.

1. Pashmina Plisket: Fleksibel, Praktis, dan Elegan

Hijab pashmina plisket telah menjadi pilihan utama banyak muslimah karena menawarkan kemudahan dalam pemakaian serta tampilan yang stylish. Dengan tekstur plisketnya yang khas, hijab ini tidak mudah kusut dan tetap terlihat rapi sepanjang hari, menjadikannya pilihan sempurna untuk dikenakan saat Lebaran. Fleksibilitas hijab pashmina plisket juga memungkinkan berbagai gaya pemakaian, baik dengan lilitan sederhana maupun model drapery yang lebih modern.

Selain praktis, hijab ini hadir dalam berbagai warna yang dapat disesuaikan dengan busana Lebaran, baik dalam nuansa pastel yang lembut maupun warna bold yang lebih tegas. Bahan hijab pashmina plisket yang ringan juga memberikan kenyamanan ekstra, sehingga cocok digunakan dalam berbagai kondisi cuaca. Untuk tampilan yang lebih modis, hijab ini dapat dipadukan dengan outfit minimalis seperti tunik atau setelan berpotongan simpel.

Agar tetap nyaman seharian, pemilihan inner hijab yang tepat juga sangat penting agar hijab tetap pada tempatnya tanpa perlu sering dirapikan. Gunakan ciput berbahan breathable agar tidak terasa panas dan pilih pashmina dengan ukuran yang cukup panjang agar mudah dibentuk. Dengan gaya yang effortless namun tetap elegan, hijab pashmina plisket siap membuat tampilan Lebaran semakin menawan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Hijab Satin Silk: Kesan Mewah dengan Sentuhan Lembut

Bagi yang ingin tampil lebih mewah dan elegan, hijab berbahan satin silk bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dikenakan saat Lebaran. Tekstur satin yang mengilap memberikan kesan glamor yang tidak berlebihan, sehingga cocok untuk melengkapi berbagai busana formal seperti kebaya, gamis brokat, atau setelan berbahan organza. Selain itu, hijab satin juga dikenal mudah dibentuk dan tidak mudah kusut, menjadikannya favorit untuk acara spesial.

Pemilihan warna yang tepat dapat semakin menyempurnakan tampilan dengan hijab satin silk. Warna-warna netral seperti champagne, nude, atau dusty pink memberikan kesan feminin yang anggun, sementara warna-warna bold seperti emerald green atau maroon dapat memberikan kesan yang lebih statement. Jika ingin tampil lebih modern, pilih motif simpel dengan kombinasi warna yang tidak terlalu kontras agar tetap terlihat elegan.

Untuk memastikan hijab tetap rapi dan nyaman digunakan sepanjang hari, gunakan inner berbahan lembut agar hijab tidak mudah bergeser. Selain itu, pemakaian jarum pentul atau bros dengan desain minimalis dapat membantu mempertahankan bentuk hijab tanpa merusak kainnya. Dengan tampilan yang berkelas dan nyaman, hijab satin silk siap membuat silaturahmi Lebaran semakin berkesan.

3. Hijab Segi Empat Motif: Sentuhan Unik untuk Lebaran

Hijab segi empat dengan motif eksklusif menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tampil lebih unik dan berkarakter saat Lebaran. Motif floral, geometris, atau abstrak yang sedang tren dapat memberikan kesan lebih segar dan modern pada tampilan. Selain itu, hijab segi empat tetap menjadi favorit karena mudah dipadukan dengan berbagai model busana, baik yang kasual maupun formal.

Dalam pemilihannya, pastikan motif hijab tidak bertabrakan dengan outfit agar tampilan tetap harmonis. Jika busana Lebaran sudah memiliki detail yang cukup ramai, sebaiknya pilih hijab dengan motif yang lebih lembut atau warna monokrom agar tidak terkesan berlebihan. Sebaliknya, jika pakaian cenderung polos, hijab bermotif bisa menjadi statement fashion yang menarik perhatian.

Selain variasi motif, hijab segi empat juga tersedia dalam berbagai bahan seperti voal, paris, atau chiffon yang memberikan kenyamanan saat digunakan. Bahan voal yang lebih kaku cocok untuk tampilan rapi dan tegak, sementara bahan chiffon memberikan efek jatuh yang lebih anggun. Dengan pemilihan motif dan bahan yang tepat, hijab segi empat dapat menjadi pilihan sempurna untuk menyempurnakan gaya Lebaran.

4. Hijab Instan Premium: Praktis dan Tetap Modis

Bagi yang tidak ingin repot mengatur hijab, hijab instan premium bisa menjadi solusi untuk tampil elegan tanpa ribet saat Lebaran. Berbeda dengan hijab instan biasa, model premium hadir dengan desain yang lebih modern, seperti potongan drapery atau aksen layer yang memberikan kesan lebih stylish. Dengan berbagai variasi model, hijab instan premium tetap memberikan tampilan yang rapi dan anggun tanpa memerlukan banyak waktu untuk pemakaian.

Keunggulan utama hijab instan adalah kenyamanannya, terutama bagi mereka yang memiliki banyak aktivitas selama Lebaran. Bahan yang digunakan juga lebih berkualitas, seperti voal premium atau crepe yang ringan tetapi tetap tegak sehingga tidak mudah lepek. Selain itu, beberapa model hijab instan juga dilengkapi dengan inner bawaan yang membuatnya lebih praktis dan tidak mudah bergeser.

Dengan berbagai pilihan warna dan desain yang tersedia, hijab instan premium dapat dipadukan dengan berbagai gaya busana, dari yang kasual hingga formal. Untuk tampilan yang lebih elegan, pilih warna-warna netral atau pastel yang mudah dipadukan dengan berbagai outfit. Dengan hijab instan, tampil stylish saat Lebaran menjadi lebih mudah tanpa mengorbankan kenyamanan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Sayur Godog: Menu Lebaran Khas Betawi dan Cerita Dibaliknya

Sayur Godog: Menu Lebaran Khas Betawi dan Cerita Dibaliknya

Sayur Godog, masakan khas Betawi yang kaya rempah dan dihidangkan saat Lebaran, memiliki sejarah uni

Kapanlagi.com – Lebaran di Betawi tidak hanya identik dengan ketupat dan semur daging, tetapi juga dengan hidangan khas yang kaya akan sejarah dan cita rasa. Salah satu sajian yang selalu hadir di meja makan saat Hari Raya adalah sayur godog, kuliner khas Betawi yang memiliki kuah santan gurih dengan isian unik seperti pepaya muda, pete, dan tempe.

Sayur godog bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Hidangan ini tidak hanya ditemukan saat Lebaran, tetapi juga dalam berbagai acara adat Betawi seperti nuju bulan, pernikahan, dan Nisfu Sya’ban. Bahkan, sejak 2021, sayur godog telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Apa sebenarnya asal-usul sayur godog, dan bagaimana peranannya dalam kuliner khas Betawi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Sejarah Sayur Godog, Perpaduan Budaya yang Melekat di Betawi

Mengutip Majalah Jakita yang dikelola oleh Pemprov Jakarta, sayur godog telah menjadi bagian dari kuliner Betawi selama ratusan tahun, tetapi asal-usulnya tidak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya Tionghoa dan peranakan. Hidangan ini memiliki kemiripan dengan lontong Cap Go Meh, sajian khas Tionghoa yang juga menggunakan kuah santan dan berbagai isian.

Di masa lalu, banyak komunitas Tionghoa yang tinggal di Batavia (Jakarta) berbaur dengan masyarakat setempat, sehingga terciptalah akulturasi kuliner, termasuk dalam sayur godog. Dengan perpaduan bahan seperti pepaya muda, pete, dan cabai merah besar, sayur godog akhirnya berkembang menjadi sajian khas yang identik dengan masyarakat Betawi.

Selain itu, dalam sejarahnya, sayur godog juga memiliki pengaruh dari India. Dahulu, para pedagang yang masuk ke Batavia melakukan interkasi sosial, termasuk mengenalkan budaya kulinernya kepada masyarakat Betawi. Dari sana, sayur godog mengalami modifikasi dengan ciri khasnya sendiri, seperti penggunaan bumbu rempah yang lebih kuat dan tambahan pete untuk memperkaya aroma serta rasa hidangan ini.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Bahan-Bahan Sayur Godog, Kunci Kelezatannya Ada di Santan dan Rempah

Sayur godog memiliki cita rasa yang khas karena menggunakan bumbu dan bahan pilihan yang menciptakan perpaduan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis. Beberapa bahan utama dalam sayur godog antara lain:

  • Pepaya muda atau labu siam, memberikan tekstur renyah dan sedikit rasa manis.
  • Pete atau kacang panjang, sebagai pelengkap yang menambah aroma dan cita rasa khas.
  • Tempe dan tahu, yang menyerap bumbu dengan baik dan menambah kekayaan tekstur.
  • Daging sapi atau tetelan, yang sering ditambahkan untuk memberikan rasa lebih gurih.
  • Santan kental, sebagai elemen utama yang membuat kuah lebih kaya dan gurih.
  • Bumbu halus, terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, kemiri, kunyit, dan lengkuas.
  • Kombinasi bahan-bahan tersebut menciptakan kuah kental dengan rasa yang kompleks, menjadikan sayur godog sangat cocok dipadukan dengan ketupat atau lontong saat Lebaran.

3. Sayur Godog di Meja Lebaran, Tradisi yang Tak Pernah Hilang

Masyarakat Betawi memiliki kebiasaan menyajikan sayur godog di hari pertama Lebaran, biasanya disandingkan dengan ketupat, semur daging, dan sambal goreng ati.

Selain di Hari Raya Idul Fitri, hidangan ini juga kerap muncul dalam berbagai acara adat Betawi. Saat nuju bulan, misalnya, sayur godog disajikan bersama ketupat sebagai bentuk syukuran atas kehamilan seseorang. Begitu pula dalam acara tahlilan dan peringatan kematian, di mana sayur godog sering menjadi menu wajib.

Sayur godog juga memiliki makna filosofis, di mana perpaduan berbagai bahan dalam satu hidangan melambangkan keragaman dan kebersamaan dalam masyarakat Betawi.

4. Cara Memasak Sayur Godog, Tradisi yang Masih Bertahan

Meski terlihat sederhana, memasak sayur godog memerlukan ketelatenan dan teknik memasak yang tepat agar menghasilkan rasa yang autentik. Berikut langkah-langkah memasaknya:

Menyiapkan bahan

  • Kupas dan potong pepaya muda atau labu siam menjadi ukuran kecil.
  • Potong tempe, tahu, dan daging sapi sesuai selera.
  • Siapkan pete dan kacang panjang sebagai tambahan.

Cara memasaknya

  1. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, kemiri, kunyit, dan lengkuas.
  2. Tumis bumbu hingga harum, lalu masukkan daun salam dan serai.
  3. Memasak sayur godog
  4. Masukkan daging atau tetelan sapi, aduk hingga bumbu meresap.
  5. Tambahkan santan kental dan aduk perlahan agar tidak pecah.
  6. Masukkan pepaya muda atau labu siam, kacang panjang, dan pete.
  7. Masak hingga semua bahan empuk dan kuah mengental.
  8. Sayur godog siap disajikan dengan taburan bawang goreng di atasnya, menciptakan aroma yang semakin menggugah selera.

5. Sayur Godog Jadi Warisan Budaya, Kini Ditetapkan Sebagai Kuliner Takbenda

Pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sayur godog sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Penetapan ini dilakukan untuk menjaga keberadaan kuliner khas Betawi agar tetap dikenal dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Langkah ini juga bertujuan untuk mengangkat kuliner tradisional ke tingkat yang lebih luas, termasuk memasukkannya ke dalam muatan lokal kurikulum sekolah, agar anak-anak Betawi lebih mengenal makanan khas daerahnya.

Meskipun kini banyak makanan modern yang hadir di meja Lebaran, sayur godog tetap menjadi menu wajib yang tak tergantikan bagi masyarakat Betawi. Keberadaannya bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang identitas budaya dan sejarah kuliner yang harus dijaga.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)