KUBET – Profil dan Perjalanan Karier Agnez Mo di Dunia Musik, dari Penyanyi Cilik hingga Go Internasional

Profil dan Perjalanan Karier Agnez Mo di Dunia Musik, dari Penyanyi Cilik hingga Go Internasional

Agnez Mo (Credit: KapanLagi.com/Budy Santoso).

Kapanlagi.com – Agnes Monica, yang kini lebih dikenal dengan nama Agnez Mo, adalah salah satu bintang besar Indonesia yang berhasil menembus batas panggung musik internasional. Kariernya dimulai sejak ia berusia enam tahun sebagai penyanyi cilik, dan seiring berjalannya waktu, ia bertransformasi menjadi aktris sinetron sebelum akhirnya melesat ke kancah musik global dengan segudang prestasi yang mengagumkan.

Perjalanan panjang Agnez di dunia hiburan tak lepas dari kerja keras dan dedikasi yang tiada henti. Dengan suara khas yang memikat dan gaya panggung yang energik, Agnez tidak hanya mencuri perhatian publik di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Keberhasilannya diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi, kolaborasi dengan musisi internasional, hingga diabadikan dalam bentuk patung lilin di Madame Tussauds, Hongkong.

Meski dikenal sebagai diva musik dan aktris berbakat, Agnez Mo tidak pernah melupakan pentingnya pendidikan. Ia berhasil meraih prestasi akademik yang membanggakan, menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang seimbang antara dunia seni dan ilmu pengetahuan.

Lalu, bagaimana perjalanan karier Agnez Mo hingga mencapai puncak kesuksesan seperti sekarang? Simak kisah lengkapnya, dari langkah awal hingga menjadi ikon selebriti global, yang dirangkum oleh KapanLagi.com pada Sabtu (22/2).

1. Masa Kecil: Berprestasi di Akademik dan Seni Sejak Dini

Agnez Mo, yang lahir dengan nama Agnes Monica Muljoto pada 1 Juli 1986 di Jakarta, sudah menunjukkan bakatnya yang mengagumkan sejak usia dini. Di Sekolah Pelita Harapan, ia tak hanya dikenal sebagai siswa berprestasi dengan segudang beasiswa, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari kursus bahasa hingga bulu tangkis.

Kecintaannya pada seni mendorongnya mengikuti kursus vokal dan tampil di paduan suara gereja, di mana ia mulai mengasah teknik bernyanyi dan mengekspresikan diri melalui musik. Dukungan orang tuanya membuatnya semakin mantap terjun ke dunia hiburan, berpartisipasi dalam ajang musik anak-anak, dan mengasah keterampilan akting serta menari. Semua pengalaman ini menjadi fondasi yang kokoh bagi perjalanan kariernya yang gemilang di masa depan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Debut sebagai Penyanyi Cilik dengan

Sejak usia enam tahun, Agnez Mo sudah menunjukkan bakatnya yang luar biasa dengan merilis album anak pertamanya, “Si Meong,” pada tahun 1992. Album ini bukan hanya sekadar peluncuran, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi Agnez untuk bersinar di industri musik, menarik perhatian anak-anak dengan melodi ceria dan lirik yang mudah diingat.

Kesuksesan “Si Meong” membuka pintu bagi album keduanya, “Yess!” (1995), yang merupakan kolaborasi gemilang dengan Eza Yayang dan meraih predikat Album Anak-Anak Terbaik pada tahun 1999. Selain berkarier sebagai penyanyi, Agnez juga mengukir prestasi sebagai pembawa acara program anak-anak di televisi, seperti “Tralala-Trilili” dan “Diva Romeo,” yang semakin meneguhkan posisinya sebagai idola cilik.

Tak puas hanya dengan itu, Agnez terus berambisi untuk melangkah lebih jauh di dunia hiburan, mengasah bakatnya demi mencapai puncak kesuksesan yang lebih tinggi.

3. Sukses sebagai Penyanyi Dewasa di Indonesia

Saat memasuki masa remaja, Agnez Mo mengambil langkah berani untuk meninggalkan dunia penyanyi cilik dan bertransformasi menjadi bintang pop yang lebih dewasa. Keputusan ini terbukti cemerlang ketika ia meluncurkan album perdananya, “And The Story Goes” (2003), yang langsung mencuri perhatian dengan hits seperti “Bilang Saja” dan “Jera,” mengantarkannya ke puncak ketenaran di industri musik Indonesia.

Kesuksesan berlanjut dengan album “Whaddup A..?!” (2005), di mana ia mengeksplorasi gaya musik yang lebih matang dan berkolaborasi dengan Keith Martin, menghasilkan lagu-lagu ikonis seperti “Tak Ada Logika” dan “Bukan Milikmu Lagi.” Energi panggungnya yang memukau dan vokalnya yang kuat berhasil menarik banyak penggemar baru.

Pada tahun 2009, Agnez merilis “Sacredly Agnezious,” sebuah album yang menunjukkan keberaniannya dalam bereksperimen dengan berbagai genre, semakin mengukuhkan posisinya sebagai diva muda Indonesia. Berkat prestasi gemilangnya, ia meraih berbagai penghargaan, termasuk puluhan Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards), serta menjadi salah satu artis dengan bayaran tertinggi di tanah air, membuktikan bahwa ia telah mencapai puncak kesuksesan yang mengagumkan.

4. Karier di Dunia Pertelevisian: Dari Sinetron ke Juri Indonesian Idol

Agnez Mo, sosok yang tak hanya memukau dengan suara emasnya, juga menunjukkan bakat akting yang luar biasa sejak remaja. Memulai kariernya di dunia akting melalui sinetron-sinetron hits, namanya melesat berkat perannya yang mengesankan dalam “Pernikahan Dini” pada tahun 2000, beradu akting dengan Sahrul Gunawan.

Keberhasilannya meraih berbagai penghargaan sebagai aktris terbaik membuktikan bahwa Agnez adalah bintang multitalenta yang tak terbendung. Tak hanya itu, kiprahnya sebagai juri di Indonesian Idol pada 2010 semakin menegaskan posisinya di industri musik, di mana ia memberikan kritik membangun yang tajam dan penuh wawasan kepada para peserta.

Agnez juga pernah menjadi pembawa acara di ajang penghargaan internasional, termasuk memandu red carpet American Music Awards 2010 di Los Angeles. Semua pencapaian ini semakin melengkapi daftar kesuksesan Agnez Mo di jagat hiburan, menjadikannya salah satu ikon yang tak terlupakan.

5. Go Internasional: Kolaborasi dengan Chris Brown dan Patung Lilin di Hongkong

Setelah meraih kesuksesan besar di Indonesia, Agnez mulai fokus untuk menembus pasar internasional. Pada tahun 2017, ia merilis album internasional pertamanya X, yang memperkenalkan gaya musiknya ke dunia. Dengan lagu Long As I Get Paid, ia menarik perhatian banyak penggemar global.

Langkah besar lainnya adalah kolaborasi dengan Chris Brown dalam lagu Overdose (2018). Lagu ini berhasil masuk dalam tangga lagu Billboard dan menjadi salah satu pencapaian tertinggi bagi musisi Indonesia di kancah global. Agnez juga sering bekerja sama dengan produser internasional seperti Timbaland dan Steve Aoki.

Keberhasilannya di dunia internasional semakin diperkuat dengan penghargaan yang ia terima. Pada 2023, ia menjadi penyanyi Indonesia pertama yang dibuatkan patung lilin di Madame Tussauds, Hongkong. Hal ini menandai pengakuan atas kiprahnya di industri hiburan global.

Dengan segala pencapaian ini, Agnez Mo telah membuktikan bahwa kerja keras dan tekad kuat bisa membawa seseorang dari panggung kecil di Indonesia hingga ke panggung dunia. Ia kini menjadi inspirasi bagi banyak musisi muda yang bermimpi untuk menembus industri musik internasional.

6. Pertanyaan Populer tentang Agnez Mo

1. Kapan Agnez Mo mulai bernyanyi?

Agnez Mo mulai bernyanyi sejak usia enam tahun dengan merilis album anak-anak pertamanya, Si Meong, pada tahun 1992.

2. Apa lagu pertama Agnez Mo yang populer?

Lagu Bilang Saja dan Jera dari album And The Story Goes (2003) menjadi hits besar yang memperkenalkan Agnez sebagai penyanyi dewasa.

3. Dengan siapa saja Agnez Mo pernah berkolaborasi?

Agnez Mo telah berkolaborasi dengan Chris Brown, Michael Bolton, Timbaland, dan Steve Aoki dalam berbagai proyek musik internasional.

4. Apa pencapaian terbesar Agnez Mo di kancah internasional?

Agnez Mo berhasil masuk tangga lagu Billboard melalui lagu Overdose dan Patience, serta diabadikan dalam patung lilin di Madame Tussauds, London.

5. Apakah Agnez Mo pernah memenangkan penghargaan internasional?

Ya, Agnez Mo telah memenangkan berbagai penghargaan internasional, termasuk Best Asian Artist Indonesia di Mnet Asian Music Awards dan Social Star Award di iHeart Radio Music Awards.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Daftar Kepala Daerah yang Ikut Retret di Magelang, Ada 47 yang Dikabarkan Tak Datang

Daftar Kepala Daerah yang Ikut Retret di Magelang, Ada 47 yang Dikabarkan Tak Datang

Kabinet Prabowo Ikut Retret di Magelang (27/10/2024). (Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Pres

Kapanlagi.com – Retret Kepala Daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025 menjadi momen penting untuk membekali para gubernur, wali kota, dan bupati terpilih dengan pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan. Dengan total 503 kepala daerah yang dijadwalkan hadir, mereka akan mendapatkan berbagai materi seputar kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan strategi pemerintahan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Namun, dari daftar peserta yang ada, hanya 456 kepala daerah yang hadir. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengingat 47 kepala daerah lainnya tidak terlihat dalam acara ini. Dari jumlah tersebut, enam kepala daerah telah memberikan surat izin resmi karena alasan kesehatan atau urusan keluarga, sementara sisanya tidak memberikan penjelasan mengenai ketidakhadiran mereka.

Ketidakhadiran beberapa kepala daerah ini menimbulkan spekulasi, terutama karena beberapa di antaranya berasal dari partai politik tertentu yang tengah mengambil sikap politik yang mencolok. Siapa saja yang hadir dan siapa yang absen? Simak daftar lengkapnya yang telah dirangkum oleh KapanLagi.com, Sabtu (22/2).

1. 456 Kepala Daerah Hadir di Retret Magelang

Sebanyak 456 kepala daerah dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam Retret Kepala Daerah yang digelar di Akademi Militer Magelang, menandakan tekad mereka untuk menjadi pemimpin yang bersinergi dengan pemerintah pusat. Di antara mereka, ada yang datang meski dalam kondisi kesehatan yang kurang baik; 19 peserta bahkan mengenakan gelang merah sebagai simbol kondisi medis tertentu, seperti pascaoperasi atau penyakit serius, namun tetap berkomitmen untuk hadir.

Retret ini bukan hanya sekadar acara, melainkan juga peluang emas untuk membangun jejaring, memahami kebijakan nasional, dan merumuskan strategi pembangunan daerah yang sejalan dengan visi pemerintah pusat. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pun menyatakan kesiapan dan ketenangannya dalam mengikuti rangkaian kegiatan ini, sebelum resmi menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah. “

“Saya cukup santai dan tenang mengikuti kegiatan yang akan saya lakukan,” kata Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah, dilansir dari ANTARA.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. 47 Kepala Daerah Tidak Hadir, Sebagian Tanpa Alasan

Meskipun sebagian besar kepala daerah menghadiri retret, ada 47 kepala daerah yang absen dalam kegiatan ini. Dari jumlah tersebut, enam orang telah memberikan surat izin resmi kepada panitia dengan alasan sakit atau menghadiri acara keluarga. Namun, sebanyak 41 kepala daerah lainnya tidak memberikan alasan jelas mengenai ketidakhadiran mereka.

Panitia retret telah menghubungi para kepala daerah yang tidak hadir untuk memastikan apakah mereka akan datang terlambat atau akan mengirim perwakilan. Bagi yang tidak bisa hadir sama sekali, mereka diwajibkan untuk mengirimkan wakilnya, seperti wakil kepala daerah atau sekretaris daerah, guna mengikuti materi yang disampaikan dalam retret ini.

Absennya 47 kepala daerah ini menimbulkan spekulasi di kalangan publik, terutama karena beberapa di antaranya diketahui berasal dari satu partai tertentu yang secara resmi menginstruksikan para kadernya untuk tidak mengikuti retret.

“Selain 47 kepala daerah yang tidak hadir tanpa alasan, ada 6 kepala daerah yang ijin yakni, lima orang karena sakit dan satu lainnya karena alasan kepentingan keluarga,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, dilansir dari RRI.

3. Kepala Daerah dari PDIP Tidak Hadir dalam Retret

Salah satu faktor yang menyebabkan jumlah peserta tidak mencapai 100 persen di retret kali ini adalah adanya instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta para kepala daerah dari partainya untuk menunda keikutsertaan dalam retret.

Beberapa kepala daerah dari PDIP yang seharusnya hadir di Magelang justru tidak terlihat di lokasi acara. Seperti beberapa kepala daerah dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, termasuk Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, serta beberapa bupati dan wali kota lainnya.

Instruksi ini dikeluarkan dalam surat resmi DPP PDIP dengan alasan strategi politik tertentu. Akibatnya, beberapa kepala daerah yang berada di sekitar Magelang diminta untuk tetap menunggu arahan lebih lanjut dari partai sebelum memutuskan untuk hadir atau tidak.

4. Daftar Kepala Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang Tidak Hadir

Daftar kepala daerah Jawa Tengah yang tidak hadir di kegiatan retret Magelang:

1. Agustina Wilujeng (Wali Kota Semarang)

2. Sadewo Tri Lastiono (Bupati Banyumas)

3. Dion Agasi Setiabudi (Wakil Bupati Purworejo)

4. Afif Nurhidayat (Bupati Wonosobo)

5. Grengseng Pamuji (Bupati Magelang)

6. Hamenang Wajar Ismoyo (Bupati Klaten)

7. Etik Suryani(Bupati Sukoharjo)

8. Setyo Sukarno (Bupati Wonogiri)

9. Rober Christanto(Bupati Karanganyar)

10. Bellinda Putri Sabrina Birton (Wakil Bupati Kudus)

11. Witiarso Utomo (Bupati Jepara)

12. Esti’anah (Bupati Demak)

13. Ngesti Nughraha (Bupati Semarang)

14. Agus Setiawan (Bupati Temanggung)

15. Dyah Kartika Permanasari (Bupati Kendal)

16. Paramita Widya Kusuma (Bupati Brebes)

17. Damar Prasetyono (Wali Kota Magelang)

18. Achmad Afzan Arslan Djunaid (Wali Kota Pekalongan)

19. Iswar Aminuddin (Wakil Wali Kota Semarang)

Daftar kepala daerah Jawa Barat yang tidak hadir di kegiatan retret Magelang:

1. Imron Rosyadi (Bupati Cirebon)

2. Tri Adhianto Tjahyono (Wali Kota Bekasi)

3. Ade Kuswara Kunang (Bupati Bekasi)

4. Citra Pitriyami (Bupati Pangandaran)

Kepala daerah Yogyakarta yang tidak hadir di kegiatan retret Magelang:

1. Endah Subekti Kuntariningsih (Bupati Gunungkidul)

2. Hasto Wardoyo (Wali kota Yogyakarta)

3. Harda Kiswaya (Bupati Sleman)

5. Pertanyaan Populer tentang Retret Kepala Daerah (People Also Ask — Google)

1. Apa tujuan utama Retret Kepala Daerah?

Tujuan utama Retret Kepala Daerah adalah menyelaraskan visi dan misi antara pemerintah pusat dan daerah serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan.

2. Mengapa 47 kepala daerah tidak hadir di Retret Magelang?

Beberapa kepala daerah absen karena alasan kesehatan atau acara keluarga, sementara sebagian lainnya tidak memberikan alasan jelas.

3. Apakah kepala daerah yang tidak hadir wajib mengirim perwakilan?

Ya, kepala daerah yang tidak bisa hadir diwajibkan mengirimkan wakilnya, seperti wakil kepala daerah atau sekretaris daerah.

4. Mengapa kepala daerah dari PDIP tidak ikut Retret?

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan para kepala daerah dari partainya untuk menunda keikutsertaan dalam retret.

5. Apa saja manfaat mengikuti Retret Kepala Daerah?

Retret ini memberikan pembekalan dalam kepemimpinan, strategi pemerintahan, serta memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Memahami Apa Itu Retret Kepala Daerah, Sejenis Wajib Militer yang Diikuti Wali Kota hingga Gubernur Sebelum Menjabat

Memahami Apa Itu Retret Kepala Daerah, Sejenis Wajib Militer yang Diikuti Wali Kota hingga Gubernur Sebelum Menjabat

Kabinet Merah Putih Ikut retret di Akmil Magelang Minggu (27/10/2024). (Foto: Muchlis Jr – Biro Pers

Kapanlagi.com – Retret Kepala Daerah kini menjadi sorotan publik setelah diumumkan sebagai sarana pembekalan bagi para pemimpin daerah sebelum mereka resmi menjalankan tugas. Kegiatan menarik ini berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang, dihadiri oleh ratusan kepala daerah terpilih dari Pilkada 2024.

Meskipun bukan hal baru, format Retret Kepala Daerah kali ini lebih intensif dan komprehensif. Materi yang disajikan menekankan pada kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan ketahanan nasional. Yang membuat kegiatan ini semakin unik adalah konsep retret yang mirip dengan pelatihan militer. Para peserta mengenakan seragam loreng dan terlibat dalam berbagai latihan fisik serta pembelajaran strategi pemerintahan.

Inisiatif ini digagas oleh Kementerian Dalam Negeri dengan dukungan penuh dari Akademi Militer. Tujuan dari retret ini adalah untuk menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, memperkuat koordinasi antar wilayah, serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan mereka.

Lantas, apa saja yang dilakukan para kepala daerah selama mengikuti kegiatan penuh makna ini? Mari kita simak ulasan lengkapnya yang dirangkum oleh KapanLagi.com pada Sabtu (22/2).

1. Apa Itu Retret Kepala Daerah yang Mirip Wajib Militer?

Retret Kepala Daerah adalah sebuah program istimewa yang dirancang untuk membekali gubernur, wali kota, dan bupati baru terpilih dengan pengetahuan mendalam tentang tata kelola pemerintahan dan kebijakan nasional. Selama delapan hari yang penuh tantangan di Akademi Militer Magelang, para peserta tidak hanya mendapatkan pelajaran kepemimpinan, tetapi juga menjalani pelatihan fisik yang mendebarkan, mirip dengan latihan militer.

Melalui serangkaian aktivitas yang menekankan disiplin dan loyalitas terhadap negara, mereka dipersiapkan untuk menghadapi tugas berat di depan. Program ini menggabungkan ceramah, diskusi, dan simulasi nyata dalam pengelolaan anggaran serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, semua dalam format yang ketat dan terstruktur.

“Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan ikatan emosional antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” ujar Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Bey, dilansir dari ANTARA.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Para Kepala Daerah Berpakaian ala Tentara

Dalam Retret Kepala Daerah yang penuh semangat, perhatian banyak orang tertuju pada seragam unik yang dikenakan oleh para peserta: pakaian loreng militer yang dipadukan dengan atribut identitas daerah masing-masing. Seragam ini bukan sekadar simbol, melainkan juga cerminan dari semangat kedisiplinan dan kebersamaan yang ingin ditanamkan dalam program ini.

Dengan mengikuti berbagai kegiatan yang menguji ketahanan fisik dan mental—mulai dari apel pagi hingga senam bersama—para peserta merasakan atmosfer latihan dasar militer yang kental. Keputusan untuk mengenakan seragam ini bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan solidaritas di antara para pemimpin daerah, tanpa memandang status.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, bahkan membagikan momen berkesannya mengenakan pakaian tentara di media sosial, mengungkapkan bagaimana seragam tersebut menghidupkan kembali kenangan tentang ayahnya, (Alm) Abdul Ghani, seorang prajurit yang mengajarkannya arti kedisiplinan dan kerja keras.

“Saat mengenakan seragam ini, kenangan lama langsung menyeruak. Saya teringat sosok ayah saya, (Alm) Abdul Ghani, seorang prajurit yang saya kenal gagah berani. Meskipun tampak sederhana, justru di sanalah kami belajar tentang arti kedisiplinan, kerja keras, dan kesabaran. Disiplin adalah jembatan menuju impian, dan kesederhanaan mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap langkah perjuangan,” kata dia, mengutip RRI.

3. Materi yang Disampaikan saat Retret Kepala Daerah dan Tujuannya

Retret Kepala Daerah bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah langkah strategis untuk menciptakan kepemimpinan yang lebih efektif di tingkat daerah. Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali dengan berbagai materi penting, mulai dari manajemen pemerintahan, pengelolaan anggaran, hingga strategi komunikasi yang handal.

Tak hanya itu, mereka juga dilatih untuk merumuskan kebijakan yang berdampak luas dan mengambil keputusan cerdas di tengah krisis. Dengan tujuan menyelaraskan pemahaman para kepala daerah dengan kebijakan nasional, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah semakin kuat, sehingga program pembangunan dapat berjalan lebih optimal.

“Kami memulai retret ini dengan semangat tinggi. Ini adalah momen penting bagi kami semua untuk memahami lebih dalam peran dan tanggung jawab sebagai Kepala Daerah,” kata Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena.

4. Penyambutan Ala Militer Lewat Marching Band dan Senam Bersama

Hari pertama Retret Kepala Daerah dimulai dengan penyambutan megah ala militer yang menciptakan atmosfer penuh semangat di Akademi Militer Magelang. Para kepala daerah disambut meriah oleh alunan marching band dari taruna Akmil, menambah keceriaan dalam momen bersejarah ini.

Tidak hanya itu, sesi senam pagi yang melibatkan seluruh peserta pun menjadi sorotan, di mana aktivitas fisik ini bukan sekadar pemanasan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekompakan antara kepala daerah. Beberapa peserta bahkan antusias meminta lagu-lagu khas daerah mereka diputar, menambah semarak suasana.

Dengan kegiatan fisik yang menyegarkan ini, retret diharapkan membentuk para pemimpin yang siap tidak hanya secara intelektual, tetapi juga dalam kondisi fisik yang prima, sehingga mereka dapat menjalani seluruh rangkaian acara dengan semangat yang membara.

5. Vinanda Prameswati Jadi Sosok yang Curi Perhatian di Retret Kepala Daerah

Di tengah suasana Retret Kepala Daerah yang berlangsung, perhatian banyak orang tertuju pada sosok Vinanda Prameswati, Wali Kota Kediri termuda yang baru saja dilantik. Energi dan semangatnya yang membara dalam mengikuti setiap sesi pembekalan menciptakan kesan mendalam, terutama bagi mereka yang mengenalnya sebagai aktivis sosial sebelum melangkah ke dunia politik.

Dengan pendidikan hukum dari Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga, Vinanda datang dengan visi besar untuk memajukan Kota Kediri. Keikutsertaannya dalam retret ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmennya terhadap agenda nasional dan pengembangan kapasitas kepemimpinan.

Dalam setiap diskusi dan latihan fisik, ia menunjukkan keseriusan dan dedikasi yang tinggi, mencerminkan kesiapan untuk membawa daerahnya ke arah perubahan positif.

“Kegiatan retret ini sebagai bentuk komitmen saya selaku wali kota terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat, Bapak Presiden Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka,” kata Vinanda yang kini berusia 26 tahun.

6. People Also Ask tentang Retret Kepala Daerah

1. Apa tujuan utama Retret Kepala Daerah?

Tujuan utama Retret Kepala Daerah adalah menyelaraskan visi dan misi pemerintah pusat dan daerah serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan.

2. Mengapa para kepala daerah mengenakan seragam militer saat retret?

Seragam militer digunakan sebagai simbol kedisiplinan, kebersamaan, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah.

3. Apa saja materi yang diberikan dalam Retret Kepala Daerah?

Materi yang diberikan mencakup pengelolaan pemerintahan, strategi komunikasi kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan ketahanan nasional.

4. Apa manfaat dari kegiatan fisik seperti senam pagi dalam retret?

Senam pagi bertujuan untuk menjaga kebugaran kepala daerah serta membangun kebersamaan dan semangat dalam menjalani program pembekalan.

5. Mengapa Vinanda Prameswati menjadi sorotan dalam Retret Kepala Daerah?

Sebagai wali kota termuda, Vinanda menarik perhatian karena semangat dan komitmennya dalam mengikuti program retret ini.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Apakah Sudah Terdaftar Sebagai Penerima BLT BBM 2025? Ini Cara Mudah dan Cepat Cek Status Anda

Apakah Sudah Terdaftar Sebagai Penerima BLT BBM 2025? Ini Cara Mudah dan Cepat Cek Status Anda

(Foto: Instagram/@pertamina)

Kapanlagi.com – Masyarakat Indonesia kini tengah menunggu dengan antusias informasi mengenai penyaluran BLT BBM 2025. Kementerian Sosial (Kemensos) telah mempermudah proses pengecekan status penerima bantuan ini. Anda dapat melakukan pengecekan secara online melalui situs resmi atau aplikasi mobile, dengan periode pencarian yang berlangsung dari Januari hingga Februari 2025.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda termasuk penerima BLT BBM 2025 adalah dengan mengunjungi situs resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id. Di sana, Anda akan menemukan fitur pencarian yang dirancang khusus untuk membantu Anda mengecek data penerima bantuan sosial. Prosesnya sangat mudah dan cepat, sehingga Anda bisa segera mengetahui status Anda sebagai penerima bantuan. Siapkan saja data diri dan lokasi tempat tinggal Anda.

Perlu diketahui, besaran dana BLT BBM ini mencapai Rp300 ribu per bulan, dan bisa dirapel menjadi Rp600 ribu untuk bulan Januari dan Februari. Berikut adalah rincian cara cek status sebagai Penerima BLT BBM 2025 yang dirangkum oleh KapanLagi.com pada Sabtu (22/2). Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memastikan bantuan yang Anda dapatkan!

1. Syarat dan Kriteria Penerima BLT BBM 2025

Untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM 2025, calon penerima harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan pemerintah. Bantuan ini ditujukan khusus bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi tertentu, yang datanya telah diverifikasi.

Kategori yang Berhak Menerima BLT BBM 2025:

  • Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial.
  • Merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) dari program perlindungan sosial lainnya seperti PKH atau BPNT.
  • Tidak termasuk dalam kategori Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri yang memiliki pendapatan tetap.
  • Masuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak langsung oleh kenaikan harga BBM.
  • Tidak menerima bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau bantuan sosial lain yang serupa.

Penerima BLT BBM tidak perlu melakukan pendaftaran manual karena data yang digunakan berasal dari sistem yang telah diperbarui oleh pemerintah melalui DTKS. Namun, masyarakat dapat melakukan pengecekan apakah mereka masuk dalam daftar penerima atau tidak melalui portal resmi Kemensos.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Cara Mengecek Status Penerima BLT BBM 2025

Berikut langkah-langkah untuk mengecek status penerima BLT BBM 2025 melalui situs web cekbansos.kemensos.go.id:

  • Akses situs resmi Kemensos:
  • Kunjungi situs web cekbansos.kemensos.go.id.
  • Pilih lokasi: Tentukan lokasi tempat tinggal Anda secara lengkap, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa.
  • Masukkan data diri: Masukkan nama lengkap Anda sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Masukkan kode captcha: Masukkan kode captcha yang ditampilkan untuk verifikasi keamanan.
  • Cari data: Klik tombol ‘Cari Data’.
  • Sistem akan memproses data Anda dan menampilkan hasil pencarian apakah sebagai penerima BLT BBM atau tidak.

Hasil pencarian akan menunjukkan apakah Anda terdaftar sebagai penerima BLT BBM 2025 atau tidak. Pastikan data yang Anda masukkan akurat agar hasil pencarian tepat.

3. Mekanisme Pencairan BLT BBM 2025

Pemerintah menghadirkan dua cara praktis untuk mencairkan BLT BBM 2025, menjadikan proses bantuan lebih mudah dan cepat bagi masyarakat.

Metode 1: Pencairan di Kantor Pos

  • Datang ke kantor pos sesuai jadwal yang telah ditentukan.
  • Bawa dokumen identitas, seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti verifikasi.
  • Lakukan verifikasi data dengan petugas yang bertugas.
  • Terima bantuan secara tunai setelah verifikasi selesai.

Metode 2: Pencairan Melalui Rekening Bank

  • Pastikan rekening bank penerima dalam kondisi aktif.
  • Bantuan akan ditransfer otomatis ke rekening yang telah terdaftar dalam sistem DTKS.
  • Periksa saldo rekening melalui ATM, mobile banking, atau datang langsung ke kantor bank terdekat.

BLT BBM 2025 ini dapat dicairkan melalui Bank Himbara seperti BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, serta Bank BTN. Ini akan sangat memudahkan bagi para penerima sehingga bisa membantu di tengah kondisi ekonomi sulit.

4. Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Terdaftar?

Jika nama Anda tidak tertera dalam daftar penerima BLT BBM 2025, jangan panik! Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memastikan apakah Anda memenuhi syarat atau ada masalah dalam proses verifikasi data.:

Pertama, pastikan data kependudukan Anda, termasuk KTP dan KK, sudah diperbarui dan valid.

Selanjutnya, cek kembali apakah Anda terdaftar dalam program sosial lain seperti PKH atau BPNT. Jangan ragu untuk mengunjungi kantor desa atau kelurahan guna mendapatkan informasi mengenai status Anda dalam DTKS.

Jika Anda merasa seharusnya terdaftar namun nama Anda tidak ada, laporkan melalui kanal pengaduan Kemensos.

Namun, jika setelah semua langkah tersebut Anda masih tidak terdaftar, mungkin saja Anda memang tidak memenuhi kriteria penerima sesuai kebijakan pemerintah.

5. Pertanyaan Seputar BLT BBM 2025 (People Also Ask – Google)

1. Siapa saja yang bisa mendapatkan BLT BBM 2025?

BLT BBM diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar dalam DTKS dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pemerintah.

2. Bagaimana cara mengecek apakah saya mendapatkan BLT BBM 2025?

Masyarakat dapat mengecek status penerima BLT BBM melalui laman resmi cekbansos.kemensos.go.id.

3. Kapan BLT BBM 2025 akan cair?

Penyaluran BLT BBM 2025 dilakukan dalam beberapa tahap sepanjang tahun, mulai dari Februari hingga Desember 2025.

4. Apakah BLT BBM bisa dicairkan di bank?

Ya, penerima BLT BBM yang memiliki rekening aktif dapat menerima bantuan melalui transfer bank yang telah terdaftar dalam sistem DTKS.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Menikmati Karya Seni Barista dalam Meracik Kopi Susu Bebas Laktosa Bersama MilkLife

Menikmati Karya Seni Barista dalam Meracik Kopi Susu Bebas Laktosa Bersama MilkLife

(credit: MilkLife)

Kapanlagi.com – Hari Barista Internasional jatuh pada tanggal 1 Maret. Untuk memeriahkan acara spesial tersebut MilkLife berkolaborasi dengan Starbucks Indonesia menghadirkan acara istimewa, Starbucks Barista Championship 2025, sebagai penghormatan kepada para barista. Kolaborasi ini pun sudah melahirkan varian menu kopi susu bebas laktosa.

Selama ajang berlangsung, para barista Starbucks sangat antusias menunjukkan keahliannya dalam meracik beragam varian kopi susu, salah satunya dengan produk MilkLife Lactose Free. Pengunjung pun bisa menikmati beragam menu kopi susu terbaik, yaitu Hot & Iced Latte MilkLife Lactose Free, Hot & Iced Caramel Macchiato MilkLife Lactose Free dan Hot & Iced Vanilla Latte MilkLife Lactose Free.

MilkLife sebagai susu berkualitas tinggi yang diproduksi oleh peternak lokal hadir berkolaborasi menciptakan kebaikan dalam pengalaman menikmati kopi. Salah satunya dengan menawarkan MilkLife Lactose Free sebagai susu bebas laktosa pertama di Indonesia.

1. MilkLife Tidak Mengandung Laktosa

Sesuai namanya, susu MilkLife Lactose Free tidak mengandung laktosa, sehingga lebih aman bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa, yang memicu rasa mual, kembung atau sakit perut setelah mengonsumsi susu dengan kandungan laktosa.

Kehadiran MilkLife Lactose Free menjadi alternatif bagi para pencinta kopi yang ingin menikmati berbagai kreasi minuman terfavorit mereka tanpa khawatir mengalami gangguan pencernaan. Dengan kandungan nutrisi yang tetap lengkap, serta tekstur yang tetap creamy seperti susu sapi pada umumnya, kelebihan MilkLife Lactose Free juga memiliki rasa manis alami tanpa gula tambahan, dikarenakan proses pemecahan laktosa menjadi gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. MilkLife Jadi Makin Istimewa

CEO Savoria Group dari MilkLife Ihsan Mulia Putri mengatakan, pada kompetisi tersebut, kehadiran Milklife menjadi istimewa dengan dibuatnya kreasi menu varian kopi susu. Susu berkualitas tinggi memegang peranan penting untuk menciptakan latte yang lezat.

“Kita semua tahu bahwa susu merupakan padanan yang baik untuk kopi. Di sinilah MilkLife dari Savoria Group turut ambil bagian dalam setiap kreasi kopi Starbucks dengan susu. Kami hadir di sini untuk merayakan keahlian para barista melalui kompetisi kopi, dan saya sangat bangga bisa mengatakan bahwa Savoria dan MilkLife mendukung acara ini,” ucap Ihsan.

Ia menambahkan, “Dalam kompetisi kopi bergengsi ini, kami bangga bahwa semua juara akan menciptakan kreasi terbaik mereka dengan dukungan susu berkualitas tinggi kami, yang diproduksi di Indonesia dan dibuat oleh orang Indonesia.”

3. Acara Digelar Sukses

Liryawati, COO PT Sari Coffee Indonesia â�� pemegang lisensi resmi merek Starbucks di Indonesia, menuturkan, “Melalui kompetisi ini, kami membuat ‘percakapan’ sambil minum kopi dalam acara yang sangat istimewa yang memberi penghormatan kepada para barista kami yang dengan keahliannya bisa mengubah biji kopi sederhana menjadi karya seni yang luar biasa.”

Sekadar informasi, Starbucks Barista Championship 2025 sukses digelar selama 3 hari, tepatnya pada 12-16 Februari di Lower Ground Atrium East Mall, Grand Indonesia, Jakarta. Selama acara, pengunjung tidak hanya menyaksikan kemeriahan kompetisi barista saja, karena pengunjung bisa mengikuti Masterclass gratis, latte art competition, hingga mencoba kenikmatan beragam varian produk susu MilkLife Lactose Free di booth yang telah tersedia.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Fakta dan Profil Vinanda Prameswati, Wali Kota Termuda yang Ikut Retret di Magelang

Fakta dan Profil Vinanda Prameswati, Wali Kota Termuda yang Ikut Retret di Magelang

Vinanda Prameswati (Credit: Instagram @vinanda.pw).

Kapanlagi.com – Vinanda Prameswati kini menjadi sorotan publik setelah resmi dilantik sebagai Wali Kota Kediri, Jawa Timur. Ia mencatatkan sejarah sebagai pemimpin termuda yang memimpin kota yang terkenal dengan kuliner tahunya. Perhatian masyarakat semakin tertuju padanya ketika ia mengikuti kegiatan retret di Magelang, di mana ia mendapatkan pembekalan politik langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Perjalanan Vinanda menuju kursi kepemimpinan di Kediri tidaklah instan. Dengan latar belakang pendidikan yang mumpuni, terutama dalam bidang hukum, ia awalnya bercita-cita menjadi seorang notaris. Namun, keterlibatannya dalam berbagai organisasi sosial dan kepeduliannya terhadap masyarakat membawa langkahnya ke dunia politik yang lebih luas.

Kini, setelah resmi menjabat, Vinanda mengusung visi besar untuk Kediri melalui konsep “MAPAN”. Siapakah sosok inspiratif ini? Yuk, simak informasi lebih lanjut yang dirangkum oleh KapanLagi.com dari berbagai sumber pada Sabtu (22/2).

1. Perjalanan Pendidikan dan Karier Sebagai Politisi

Vinanda Prameswati, sosok inspiratif yang lahir di Surabaya pada 12 Juni 1998, mengukir perjalanan hidup yang penuh warna. Meski dibesarkan di Kediri, impiannya menjadi dokter perlahan bergeser saat ia memasuki bangku SMA dan mulai tertarik pada dunia hukum dan kemasyarakatan. Dengan semangat yang membara, ia melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2020.

Tak puas sampai di situ, Vinanda melangkah lebih jauh dengan menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Airlangga, meraih gelar Magister Kenotariatan pada 2023. Selama masa kuliah, ia tak hanya berkutat dalam buku, tetapi juga aktif di berbagai organisasi, termasuk Forum Kajian dan Penelitian Hukum (FKPH) serta Indonesia Youth Opportunities In International Networking (IYOIN). Kecintaannya pada dunia sosial dan literasi semakin menguat ketika ia menjabat sebagai Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), di mana ia terlibat langsung dalam kegiatan kemanusiaan dan berinteraksi dengan masyarakat, membuka wawasan tentang realitas sosial dan politik di Kediri.

“Saya ini suka traveling, tidak hanya jalan-jalan tapi juga suka belajar dan mengamati. Saya sering mengunjungi kota-kota yang maju karena ditopang industri kreatifnya. Semua orang pasti ingin kotanya maju dan sejahtera,” ungkap Vinanda, mengutip Instagram @sahabatvinanda.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jadi Wali Kota Termuda yang Ikut Retret di Magelang

Setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, Vinanda segera menarik perhatian publik dengan keputusannya untuk mengikuti retret kepala daerah di Magelang, sebuah langkah yang jarang dilakukan oleh pejabat baru. Retret ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari program pembekalan yang bertujuan memperkuat komitmen terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat.

Dengan semangat membangun Kediri yang lebih baik dan menjalin koneksi dengan kepala daerah lainnya, Vinanda bergabung dalam Kompi D bersama rekan-rekannya. Meski baru dilantik, ia tak lupa memberikan arahan kepada wakil wali kota dan sekda agar pelayanan di Kota Kediri tetap prima selama ia mengikuti kegiatan ini.

“Kegiatan retret ini sebagai bentuk komitmen saya selaku wali kota terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat, Bapak Presiden Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. Saya ingin Asta Cita bisa menjadi program penguat pembangunan Kota Kediri. Insya Allah Saya siap untuk kegiatan retret ini,” katanya, dikutip dari kedirikota.go.id.

3. Aktif di Banyak Organisasi

Sebelum melangkah ke panggung politik, Vinanda telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam berbagai organisasi, baik di level lokal maupun nasional. Ia pernah memimpin sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Kota Kediri dan menjabat sebagai Sekretaris Mitra Bisnis ASPERDA DPD Jawa Timur, serta Ketua Paguyuban Sedulure Wong Cilik Kota Kediri.

Tak hanya itu, keterlibatannya sebagai dewan pembina di Jaringan Media Indonesia (JMSI) dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia Kota Kediri semakin menegaskan komitmennya terhadap masyarakat. Dengan pengalaman yang kaya dalam mengelola komunitas dan pemahaman mendalam tentang dinamika ekonomi dan sosial, Vinanda siap memanfaatkan modal berharga ini untuk membangun Kediri.

Ia memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat dari berbagai lapisan, mulai dari pelaku usaha kecil hingga komunitas sosial, yang menjadi pijakan kuat bagi program-program inovatif yang diusungnya dalam pencalonan sebagai wali kota.

4. Visi-Misi untuk Membangun Kota Kediri

Di bawah kepemimpinan Vinanda, Kota Kediri bertransformasi dengan visi MAPAN yang mengusung cita-cita untuk menjadikan kota ini lebih Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin. Dengan tekad yang kuat, ia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dukungan terhadap UMKM, penguatan koperasi, dan penciptaan lapangan kerja baru.

Tak hanya itu, Vinanda juga berambisi membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif, responsif, dan berintegritas. Untuk merealisasikan visi ambisius ini, ia memperkenalkan Sapta Cita, tujuh program prioritas yang meliputi pemerataan program RT/RW, peningkatan ekonomi kreatif, pengembangan pariwisata, penerapan smart city, serta pembangunan infrastruktur berkualitas.

“Saya akan terus melakukan konsolidasi dengan pemerintah pusat untuk mengusulkan program-program Kota Kediri menjadi program-program yang bisa memajukan dan mensejahterakan warga Kota Kediri,” tambahnya.

5. Punya Mimpi Membangun Kota Kediri

Sebelum melangkah ke dunia politik sebagai wali kota, Vinanda sebenarnya memiliki impian yang berbeda; ia bercita-cita menjadi dokter semasa kecil dan berambisi menjadi notaris saat SMA. Namun, berkat pengalaman berharga dalam berbagai organisasi sosial, pandangannya berubah, dan ia merasa terpanggil untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat.

Dengan semangat untuk membawa perubahan nyata di Kediri, Vinanda maju dalam Pilkada 2024, didorong oleh keinginan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Kini, setelah resmi menjabat, ia menyadari betapa besar harapan yang diletakkan masyarakat di pundaknya. Dengan tekad yang bulat, ia berkomitmen untuk menjadikan Kota Kediri lebih baik, tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga dalam kesejahteraan sosial dan ekonomi warganya.

“Tentu untuk mewujudkan Kota Kediri yang Mapan kami mohon dukungan semua pihak. Kami tidak bisa mewujudkannya sendiri harus gotong royong bersama seluruh pihak. Terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada kami,” ujarnya, mengutip ANTARA.

6. Pertanyaan Seputar Vinanda Prameswati (People Also Ask – Google)

1. Berapa usia Vinanda Prameswati saat menjadi wali kota?

Vinanda Prameswati dilantik sebagai Wali Kota Kediri pada usia 26 tahun, menjadikannya salah satu wali kota termuda di Indonesia.

2. Apa visi utama Vinanda Prameswati untuk Kota Kediri?

Ia mengusung visi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin) dengan tujuh prioritas utama yang disebut Sapta Cita.

3. Mengapa Vinanda Prameswati mengikuti retret di Magelang setelah dilantik?

Retret ini merupakan bagian dari program pembekalan bagi kepala daerah dan sebagai bentuk komitmen terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat.

4. Apa latar belakang pendidikan Vinanda Prameswati?

Ia menempuh pendidikan sarjana hukum di Universitas Brawijaya dan melanjutkan magister kenotariatan di Universitas Airlangga.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Lagu Viral Band Punk Sukatani ‘Bayar Bayar Bayar’ Dapat Lampu Hijau dari Polisi

Lagu Viral Band Punk Sukatani 'Bayar Bayar Bayar' Dapat Lampu Hijau dari Polisi

Sukatani (Credit: instagram.com/noisaresip)

Kapanlagi.com – Band punk asal Sukatani menjadi buah bibir setelah lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar viral di media sosial. Lagu yang mengandung kritik tajam tersebut kini mendapat restu dari pihak kepolisian untuk kembali dinyanyikan di berbagai acara musik maupun disebarkan melalui platform digital.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto. Dalam pernyataannya, Kombes Artanto memastikan bahwa band Sukatani bebas membawakan lagu tersebut dalam aksi panggung mereka tanpa ada hambatan apa pun.

“Iya, monggo aja,” ujar Kombes Artanto dalam video yang diterima awak media.

1. Angin Segar

Pernyataan ini menjadi angin segar bagi para penggemar band Sukatani yang sempat khawatir lagu tersebut menghadapi masalah hukum. Tidak hanya diperbolehkan tampil, band tersebut juga bebas untuk mengedarkan karya mereka melalui berbagai platform musik.

“Enggak ada (masalah), bebas mereka. Silakan dibawakan dalam aksi panggung,” lanjut Kombes Artanto.

Kombes Artanto juga menegaskan bahwa Polri menghargai seni dan ekspresi yang memberikan kritik membangun. Menurutnya, kritik yang disampaikan melalui karya seni seperti lagu *Bayar Bayar Bayar* justru menjadi bahan introspeksi bagi institusi kepolisian.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sentil Isu Sosial

“Kita menghargai ekspresi dan yang memberikan kritik membangun kepada Polri. Itu menjadi teman Bapaknya Kapolri, kita hargai,” jelasnya.

Lagu Bayar Bayar Bayar sendiri mendapatkan perhatian publik karena liriknya yang menyentil isu sosial. Dengan nada khas punk, band ini menyuarakan keresahan masyarakat dengan cara yang unik dan menghibur. Meski sempat menuai polemik, lagu ini kini semakin diterima oleh berbagai kalangan.

Keputusan Polri untuk memberikan lampu hijau kepada band Sukatani menunjukkan keterbukaan dalam menerima kritik. Hal ini sejalan dengan prinsip kebebasan berekspresi yang diakui sebagai bagian dari demokrasi. Dengan langkah ini, diharapkan lebih banyak seniman yang merasa didukung untuk menyampaikan pesan-pesan sosial melalui karya mereka.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)