
Alta Ballah (credit: Bola.com)
Kapanlagi.com – Alta Ballah kembali mencuri perhatian publik, namun kali ini bukan hanya karena bakatnya di lapangan, melainkan juga insiden rasisme yang menimpanya setelah pertandingan Dewa United melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Bek muda ini mengalami pengalaman yang menyakitkan, sekaligus mengungkapkan realitas pahit mengenai masalah diskriminasi yang masih menghantui dunia sepak bola Indonesia.
Insiden rasisme tersebut terjadi pada Jumat, 17 Januari 2025, saat Alta diturunkan sebagai pengganti Reva Adi Utama di babak kedua. Meskipun Dewa United berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0, suasana pertandingan ternodai oleh tindakan tidak terpuji dari segelintir oknum suporter. Alta menjadi sasaran cacian bernada rasial yang memicu reaksi keras dari berbagai kalangan.
Presiden klub Dewa United, Ardian Satya Negara, menyatakan kekecewaannya atas perilaku rasis yang ditujukan kepada Alta. “Kami sangat menyesalkan adanya aksi rasisme yang dilakukan oleh oknum suporter lawan terhadap pemain kami, Alta Ballah,” ungkap Ardian, seperti yang dilansir dari ANTARA.
Advertisement
Untuk mengenal lebih dekat sosok Alta Ballah dan perjalanan kariernya, simak informasi selengkapnya pada Selasa, 21 Januari 2025.
1. Perjalanan Awal Alta Ballah
Alta Ballah, putra dari legenda sepak bola Anthony Jomah Ballah, lahir pada 30 Desember 2000 di Tangerang, Banten, dan sejak usia enam tahun, ia telah menunjukkan bakat luar biasa di lapangan hijau, terinspirasi oleh ayahnya.
Kariernya dimulai di Sekolah Sepak Bola (SSB) dan pada usia 15 tahun, ia berhasil menembus tim Barito Putera U-17, membuka jalan menuju dunia profesional. Tahun 2019 menjadi titik balik ketika Alta bergabung dengan Persib U-20, memikat perhatian para penggemar sepak bola nasional.
Setahun kemudian, ia melanjutkan perjalanan kariernya di Persita Tangerang, di mana sebagai bek sayap kiri, ia menunjukkan performa yang solid dan konsisten. Musim 2021-2022 menjadi momen penting saat ia mencatatkan 20 penampilan di Liga 1, dan kini, Alta melanjutkan petualangannya di Dewa United, klub yang menjadi rumah barunya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Kepindahan ke Dewa United dan Penolakan Tawaran Spanyol
Setelah meninggalkan Persebaya Surabaya, Alta Ballah mengambil langkah berani dengan bergabung bersama Dewa United, meski sempat menjadi incaran klub-klub besar seperti PSM Makassar dan Madura United. Pengumuman resmi kepindahannya melalui media sosial Dewa United menandai awal yang baru dalam perjalanan karier sepak bolanya.
Sebelumnya, Alta juga mendapat tawaran menggoda dari klub Spanyol, CD Llosentese, yang terpesona oleh penampilannya dalam beberapa sesi trial.
Namun, dengan bijak, Alta memilih untuk tetap berjuang di tanah air demi masa depan karier yang lebih cerah. Keputusan ini menunjukkan dedikasinya untuk mengembangkan diri dan berkontribusi pada kemajuan sepak bola Indonesia, meski bukan pilihan yang mudah.
Advertisement
3. Insiden Rasisme di GBLA
Pertandingan antara Dewa United dan Persib Bandung pada 17 Januari 2025 berlangsung dengan ketegangan yang tinggi, di mana Dewa United berhasil meraih kemenangan 2-0. Namun, momen berharga itu ternodai oleh insiden rasisme yang menimpa Alta Ballah.
Di babak kedua, Alta menjadi sasaran cacian rasial dari sejumlah suporter tuan rumah, sebuah tindakan yang langsung menuai kecaman dari berbagai kalangan.
Gestur tulus Alta yang meminta maaf kepada suporter menunjukkan kebesaran hatinya, meskipun ia jelas menjadi korban dari situasi yang tidak seharusnya terjadi. Insiden ini menjadi pengingat pahit bahwa sepak bola Indonesia masih perlu berbenah untuk menciptakan atmosfer yang lebih inklusif dan sportif.
4. Tanggapan Persib Bandung
Manajemen Persib Bandung, melalui Sporting Director Adhitia Putra Herawan, menyampaikan rasa penyesalan mendalam atas insiden yang terjadi, dengan harapan kejadian serupa tak akan terulang di masa depan.
Ia mengajak seluruh Bobotoh untuk menjadi teladan suporter yang baik, mendukung tim dengan semangat tanpa mengabaikan nilai-nilai sportivitas.
Adhitia menegaskan komitmen manajemen untuk mencegah insiden serupa melalui kerjasama dengan berbagai pihak.
“Kami ingin menciptakan atmosfer sepak bola yang positif dan penuh persaudaraan. Kami percaya Bobotoh adalah sosok yang santun dan sopan, dan ke depannya, mari buktikan bahwa kita bisa lebih baik,” tegas Adhitia Putra Herawan, seperti yang dikutip dari bola.com.
5. Langkah untuk Mencegah Rasisme di Sepak Bola
Insiden yang menimpa Alta Ballah menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya gerakan bersama untuk menghapus rasisme dari dunia sepak bola. Ardian Satya Negara, Presiden Dewa United, menegaskan bahwa semua elemen, mulai dari klub, federasi, hingga suporter, harus bersatu dalam menciptakan atmosfer yang inklusif.
“Kami telah berkoordinasi dengan APPI untuk menangani masalah ini, dan semoga ini adalah yang terakhir kalinya. Mari kita jadikan sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip dari ANTARA.
Dewa United pun telah mengambil langkah konkret dengan melibatkan APPI dalam penyelidikan insiden tersebut, sembari berharap edukasi dan kampanye anti-diskriminasi akan menjadi bagian integral dari upaya jangka panjang untuk membangun budaya sepak bola yang lebih baik di Tanah Air.
6. Apa yang terjadi pada Alta Ballah di GBLA?
Dalam sebuah pertandingan yang seharusnya menjadi momen penuh semangat, Alta Ballah justru menghadapi kenyataan pahit ketika segelintir oknum suporter menunjukkan sikap rasisme yang tidak pantas pada 17 Januari 2025, saat timnya bertanding melawan Persib Bandung.
7. Apa tanggapan Dewa United atas insiden ini?
Manajemen Dewa United dengan tegas mengutuk tindakan rasisme yang terjadi, dan telah menjalin kerjasama erat dengan APPI untuk menanggulangi isu serius ini.
8. Bagaimana respons Persib Bandung?
Manajemen Persib mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam atas insiden yang terjadi dan bertekad untuk membangun suasana sepak bola yang inklusif, di mana setiap orang dapat menikmati pertandingan tanpa rasa diskriminasi.
9. Siapa Alta Ballah?
Alta Ballah, seorang bintang lapangan yang membawa darah Liberia dan Indonesia, kini bersinar sebagai bek sayap kiri di Dewa United.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)