Ilustrasi Ngantuk Bekerja
Kapanlagi.com – Siapa yang tidak pernah merasakan kantuk yang tak tertahankan di siang hari? Rasa mengantuk yang berlebihan bukan hanya sekadar gangguan kecil ia bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan merusak produktivitas kita. Gejala tambahan yang sering menyertai kondisi ini antara lain kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, dan bahkan tidur di waktu yang tidak tepat.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab kantuk berlebih ini? Ternyata, faktor-faktor gaya hidup seperti jam kerja yang panjang, pergantian shift malam, dan kebiasaan tidur yang buruk bisa menjadi pemicu utama.
Namun, tidak hanya itu, kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, gangguan tidur (seperti sleep apnea), serta masalah mental juga turut andil dalam menciptakan rasa kantuk yang berlebihan. Dalam beberapa kasus, penyebabnya bisa jadi lebih rumit dan memerlukan pemeriksaan medis untuk mengetahui akar masalahnya.
Memahami penyebab kantuk berlebih sangatlah penting agar kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya dan meningkatkan kualitas hidup kita. Mari kita simak penjelasan lengkap mengenai masalah ini yang dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Jum’at, 7 Februari 2025. Jangan biarkan kantuk mengendalikan hidupmu!
Advertisement
1. Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup yang kita jalani bisa jadi penyebab utama mengapa kita sering merasa mengantuk.
Contohnya, jam kerja yang panjang atau rutinitas shift malam yang melelahkan.
Namun, jangan khawatir! Rasa kantuk itu biasanya akan berkurang seiring waktu, seiring tubuh kita beradaptasi dengan pola baru yang dijalani.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Restless Legs Syndrome (RLS)
Sindrom kaki gelisah, atau yang lebih dikenal sebagai Restless Legs Syndrome (RLS), adalah sebuah kondisi yang membuat kaki Anda seolah-olah memiliki pikiran sendiri, dengan sensasi mengganggu yang mendorong Anda untuk terus bergerak.
Bayangkan, di tengah malam yang tenang, kaki Anda tiba-tiba beraksi, bergerak tanpa henti setiap 20 hingga 30 detik, mengganggu tidur yang seharusnya nyenyak dan menyisakan rasa kantuk yang melelahkan saat pagi tiba.
Tak jarang, RLS juga menjalar ke bagian tubuh lainnya, sehingga sering kali disalahartikan sebagai insomnia, menambah kerumitan dari pengalaman yang sudah cukup menyiksa ini.
Advertisement
3. Kondisi Kejiwaan
Kondisi mental dan emosional seperti depresi, stres berlebihan, atau kecemasan yang mengganggu bisa menyebabkan rasa kantuk yang tak tertahankan.
Tak hanya itu, kebosanan pun bisa menjadi pemicu mengantuk yang membuat seseorang merasa lelah dan kehilangan semangat.
Ketika menghadapi berbagai tekanan ini, tak jarang kita terjebak dalam perasaan apatis yang membuat mata semakin berat dan semangat semakin pudar.
4. Kondisi Medis
Berbagai kondisi medis bisa menjadi penyebab kantuk yang berlebihan, mulai dari diabetes dan nyeri kronis hingga gangguan metabolisme seperti hipotiroidisme dan hiponatremia, yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah menurun drastis.
Tak hanya itu, infeksi mononukleosis dan sindrom kelelahan kronis juga turut berkontribusi pada rasa kantuk yang mengganggu.
Bahkan, beberapa obat, terutama antihistamin, obat penenang, dan pil tidur, dapat menambah daftar penyebab kantuk ini sebagai efek samping yang tak diinginkan.
5. Gangguan Tidur
Gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif, narkolepsi, dan Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS) bisa menjadi penyebab utama rasa kantuk yang tak tertahankan.
Sleep apnea obstruktif, misalnya, terjadi akibat penyumbatan pada saluran napas atas yang mengakibatkan mendengkur dan bahkan berhenti bernapas saat tidur, menciptakan malam yang penuh tantangan.
Sementara itu, narkolepsi menghadirkan serangan mengantuk yang tak terduga di siang hari, membuat penderitanya seolah terjebak dalam dunia mimpi saat seharusnya beraktivitas.
6. Cara Mengatasi Masalah Mudah Mengantuk
Mengatasi rasa kantuk dapat dimulai dari rumah dengan memperbaiki gaya hidup, seperti memastikan tidur yang cukup dan berkualitas, serta mengelola stres dan kecemasan.
Jika upaya ini tidak efektif, konsultasikan dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebab kantuk melalui penggalian gejala dan kebiasaan tidur.
Dokter mungkin akan meminta catatan pola tidur dan merujuk ke konselor jika ada masalah psikologis. Jika kantuk disebabkan oleh obat, penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
Dalam kasus yang lebih kompleks, tes untuk mendeteksi gangguan tidur mungkin diperlukan.
7. Mengapa saya sering mengantuk di pagi hari meskipun sudah tidur cukup?
Meskipun sudah menikmati waktu tidur yang cukup, banyak orang masih merasa mengantuk di pagi hari. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kualitas tidur yang kurang memadai, gangguan tidur seperti sleep apnea, atau pola tidur yang tidak teratur. Jadi, jika Anda sering terbangun dengan rasa lesu, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi kebiasaan tidur Anda!
8. Apa penyebab utama mengantuk di siang hari?
Siang hari seringkali menjadi momen di mana rasa kantuk melanda, dan ternyata ada beberapa penyebab yang mendasarinya. Kurang tidur di malam hari, pola tidur yang berantakan, gangguan tidur, serta stres yang mengintai, ditambah dengan pola makan yang tidak sehat, semuanya berkontribusi pada rasa ngantuk yang tak tertahankan saat matahari bersinar terang.
9. Apakah pola makan mempengaruhi rasa kantuk di siang hari?
Tentu saja, pola makan memainkan peranan penting dalam keseharian kita. Saat kita mengonsumsi makanan yang kaya akan gula atau karbohidrat sederhana, tubuh kita bisa mengalami fluktuasi gula darah yang tajam, yang sering kali berujung pada rasa kantuk yang mengganggu. Jadi, bijaklah dalam memilih makanan agar energi Anda tetap stabil dan semangat pun tak pudar!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)