
Ilustrasi kanker payudara. (Credit: Pexels/Anna Tarazevich)
Kapanlagi.com – Kanker payudara tetap menjadi ancaman serius bagi perempuan di Indonesia. Menurut data dari Global Cancer Statistics 2020, kanker payudara mencatatkan angka mencengangkan, yakni 16,6% dari total kasus kanker di tanah air, dengan lebih dari 68.858 kasus baru setiap tahunnya. Angka ini menegaskan betapa pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini guna menekan angka kematian akibat penyakit ini.
Meskipun penyebab pasti kanker payudara masih menjadi misteri, para ahli telah mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terpapar penyakit ini. Faktor-faktor seperti genetik, paparan hormon dalam jangka panjang, dan gaya hidup tidak sehat diyakini berperan besar dalam perkembangan sel kanker di payudara. Dengan memahami risiko ini, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
Deteksi dini dan perubahan gaya hidup menjadi kunci utama dalam upaya mencegah kanker payudara. Mengadopsi pola makan sehat, berolahraga secara teratur, serta menjauhi faktor risiko seperti rokok dan alkohol dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara. Dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Senin (3/2/2025), berikut adalah penyebab kanker payudara dan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan sedari dini.
Advertisement
1. Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di jaringan payudara tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Sel kanker ini dapat berkembang menjadi tumor ganas yang kemudian menyebar ke jaringan di sekitarnya dan bahkan ke organ lain dalam tubuh.
Proses ini sering kali terjadi tanpa disadari hingga mencapai stadium lanjut. Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan RI, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker payudara. Beberapa faktor yang berkontribusi antara lain:
- Mutasi Genetik: Perubahan DNA pada sel payudara, termasuk mutasi.
- Ketidakseimbangan Hormon: Kadar hormon estrogen dan progesteron yang tidak stabil dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.
- Paparan Zat Berbahaya: Kontaminasi dari bahan kimia, polusi, atau zat karsinogen lainnya yang dapat merusak sel tubuh
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara
- Gaya hidup tidak sehat & obesitas
- Paparan radiasi jangka panjang
- Menstruasi pertama sebelum 12 tahun atau menopause setelah 50 tahun
Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor ini agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Langkah-Langkah Pencegahan Kanker Payudara
Meskipun pencegahan sempurna sulit dijamin, beberapa langkah dapat mengurangi risiko.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Terapkan pola makan seimbang dan rutin berolahraga.
- Pola Makan Sehat:Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.Batasi makanan tinggi lemak, rendah serat, dan makanan olahan.
- Olahraga Teratur:Minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik intens per minggu.
- Hindari Rokok & Alkohol: Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol untuk menurunkan risiko.
- Menyusui Bayi: Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.
- Batasi Terapi Hormon: Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan terapi hormon jangka panjang.
- Minimalisir Paparan Radiasi: Hindari radiasi yang tidak perlu untuk mengurangi risiko mutasi sel.
- Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri): Deteksi dini dengan memeriksa adanya benjolan atau perubahan tidak biasa.
- Pemeriksaan Medis Rutin: Lakukan pemeriksaan seperti USG atau mammografi sesuai anjuran dokter
Advertisement
3. Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Pola hidup sehat adalah kunci untuk menurunkan risiko kanker payudara, dan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari bisa membawa dampak besar! Berinvestasi dalam kesehatan dengan menjaga berat badan ideal dan mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan yang kaya antioksidan dapat menjadi perisai ampuh melawan radikal bebas penyebab kanker.
Selain itu, menjauhi makanan olahan dan tinggi lemak jenuh sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon. Jangan lupa, aktif bergerak! Melakukan olahraga rutin selama 150 menit setiap minggu, seperti berjalan, berenang, atau yoga, tidak hanya membantu mengatur hormon, tetapi juga mencegah obesitas.
Terakhir, menghindari alkohol dan berhenti merokok adalah langkah bijak untuk semakin memperkecil kemungkinan terkena kanker payudara. Ayo, mulai gaya hidup sehat sekarang juga!
4. Pengaruh Hormon terhadap Kanker Payudara
Hormon estrogen ternyata memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan kanker payudara, terutama bagi wanita yang menjalani terapi hormon pasca-menopause, yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Oleh karena itu, pengelolaan hormon menjadi kunci dalam upaya pencegahan kanker payudara.
Menariknya, siklus menstruasi yang panjang juga berkontribusi pada tingginya kadar estrogen dalam tubuh; perempuan yang mengalami menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah usia 50 tahun berisiko lebih besar.
Paparan estrogen yang lebih lama menjadi penyebab utama di balik fenomena ini. Bagi mereka yang mempertimbangkan terapi pengganti hormon, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, karena penggunaan jangka panjang sebaiknya dibatasi atau diganti dengan alternatif yang lebih aman.
Dengan memahami dan mengelola faktor hormonal ini, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker payudara.
5. Apakah Kanker Payudara Bisa Dicegah Secara Total?
Meskipun tidak ada jaminan mutlak untuk terhindar dari kanker payudara, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat menurunkan risiko hingga 50% atau lebih.
Salah satu kunci utama dalam upaya ini adalah melakukan deteksi dini secara rutin, seperti pemeriksaan mammografi dan USG payudara, yang sangat krusial terutama bagi wanita dengan riwayat keluarga kanker.
Selain itu, pola makan sehat dan olahraga teratur juga berkontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan payudara. Menghindari faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti rokok, alkohol, dan obesitas, adalah langkah cerdas yang tak boleh diabaikan.
Bagi mereka yang memiliki faktor risiko genetik, berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan strategi pencegahan yang lebih spesifik bisa menjadi pilihan terbaik dalam melindungi diri dari penyakit ini.
6. Apa gejala awal kanker payudara?
Gejala awal kanker payudara sering kali tidak terasa. Namun, beberapa tanda yang perlu diperhatikan adalah benjolan di payudara, perubahan bentuk atau ukuran payudara, serta keluarnya cairan dari puting tanpa sebab yang jelas.
7. Apakah kanker payudara hanya menyerang wanita?
Tidak. Meski lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria, meskipun kasusnya jauh lebih jarang.
8. Apakah menyusui bisa mengurangi risiko kanker payudara?
Ya, menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara karena membantu mengatur kadar hormon estrogen dalam tubuh.
9. Apakah semua benjolan di payudara berarti kanker?
Tidak. Banyak benjolan di payudara yang bersifat jinak. Namun, tetap disarankan untuk memeriksakan ke dokter jika menemukan benjolan yang mencurigakan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)