KUBET – Mengenal Deepfake AI: Teknologi Canggih dengan Dua Sisi Tajam

Mengenal Deepfake AI: Teknologi Canggih dengan Dua Sisi Tajam

Ilustrasi (credit: pexels.com)

Kapanlagi.com – Dalam dunia digital yang terus berkembang, istilah deepfake AI kini semakin populer. Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk memanipulasi wajah, suara, bahkan gerakan tubuh orang lain dalam konten digital hanya dengan menggunakan algoritma kecerdasan buatan. Hasilnya bisa sangat realistis, sampai-sampai sulit membedakannya dengan yang asli.

Popularitas deepfake AI tidak lepas dari peran media sosial dan platform digital, yang membuat konten bisa tersebar luas hanya dalam hitungan detik. Dari video lucu, parodi selebriti, hingga kampanye politik, deepfake mulai merambah banyak aspek kehidupan digital kita. Namun di balik kecanggihannya, teknologi ini menyimpan potensi bahaya yang tidak bisa diabaikan.

Kalian yang ingin tahu tentang deepfake AI, maka bisa membaca artikel ini. Maka berikut ini penjelasan tentang deepfake AI dan tata cara membuatnya. Yuk, langsung saja dicek KLovers!

1. Apa Itu Deepfake AI?

Deepfake AI adalah gabungan dari dua istilah: “deep learning” dan “fake”, yang secara harfiah berarti pemalsuan berbasis pembelajaran mendalam. Teknologi ini menggunakan jaringan neural, terutama Generative Adversarial Networks (GANs), untuk menghasilkan konten visual atau audio yang tampak sangat realistis.

Cara kerjanya adalah dengan melatih dua model AI: satu model menciptakan konten palsu, sedangkan model lainnya mencoba membedakannya dari konten asli. Seiring waktu, hasil yang dihasilkan akan semakin halus, detail, dan mendekati kenyataan. Deepfake bisa digunakan untuk:

1. Mengubah wajah seseorang dalam video dengan wajah orang lain.

2. Meniru suara seseorang untuk membuat rekaman audio palsu.

3. Menggabungkan elemen video/audio dari beberapa sumber untuk membuat adegan baru yang tidak pernah terjadi.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Bahaya Deepfake AI

Meski menawarkan potensi kreatif yang besar, deepfake AI juga bisa disalahgunakan loh KLovers. Kalian bisa mengetahui tentang deepfake AI agar bisa mengantisipasi. Berikut beberapa ancaman dan bahaya dari teknologi tersebut:

1. Penyebaran Hoaks dan Disinformasi

Video atau audio palsu dapat digunakan untuk menyebarkan kabar bohong, terutama saat menyasar tokoh publik atau isu sensitif. Dalam konteks politik, deepfake bisa digunakan untuk memanipulasi opini publik.

2. Pencemaran Nama Baik dan Fitnah

Deepfake sering dipakai untuk menjatuhkan reputasi seseorang, baik itu artis, politisi, atau bahkan warga biasa. Wajah atau suara mereka bisa disisipkan ke dalam konten yang tidak senonoh atau menyesatkan.

3. Pemerasan dan Kejahatan Siber

Konten deepfake bisa digunakan sebagai alat pemerasan. Misalnya, seseorang dimanipulasi dalam video dewasa palsu lalu diancam untuk menyebarkannya kecuali membayar sejumlah uang.

4. Penyalahgunaan untuk Konten Non-Etik

Salah satu bentuk penyalahgunaan paling umum adalah membuat video eksplisit dengan wajah orang lain tanpa izin. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap privasi dan martabat individu.

5. Ancaman pada Sistem Keamanan Digital

Deepfake AI bisa menipu sistem keamanan berbasis biometrik, seperti pengenalan wajah atau suara, yang kini umum digunakan untuk verifikasi identitas.

3. Cara Menggunakan Deepfake AI Secara Etis dan Aman

Meski berisiko, deepfake AI tetap bisa digunakan untuk hal-hal positif asalkan dilakukan secara etis dan bertanggung jawab. Kalian bisa menggunakan deepfake AI dengan cara yang mudah. Berikut ini adalah cara menggunakan deepfake AI dengan bijak dan mudah tersebut:

1. Gunakan Platform yang Kredibel dan Terbuka

Nah, kalian bisa menggunakan deepfake AI dengan beberapa aplikasi populer dan legal yang bisa digunakan antara lain:

– Reface App untuk mengganti wajah di video atau GIF.

– Zao aplikasi asal Tiongkok yang mengubah wajah pengguna ke dalam adegan film.

– DeepFaceLab oftware open-source untuk pengguna lanjutan yang ingin membuat deepfake secara teknis.

– Avatarify untuk membuat avatar wajah bergerak saat video call.

2. Gunakan untuk Tujuan Hiburan atau Edukasi

Gunakan deepfake AI untuk membuat parodi, meme, video nostalgia, atau konten edukasi. Pastikan tidak melibatkan orang yang bisa merasa dirugikan atau dipermalukan.

3. Hindari Penggunaan Wajah Orang Lain Tanpa Izin

Selalu minta izin jika ingin menggunakan wajah atau suara seseorang, terutama jika kontennya disebarkan ke publik. Penggunaan tanpa izin bisa menimbulkan konflik hukum dan etik.

4. Jangan Gunakan untuk Menyesatkan

Hindari menyebarkan konten deepfake yang sengaja menipu penonton, terutama jika berhubungan dengan isu sensitif seperti politik, agama, atau berita penting.

5. Sertakan Label atau Disclaimer

Jika membuat konten deepfake, beri label atau keterangan bahwa konten tersebut hasil rekayasa AI agar penonton tidak tertipu. Ini penting untuk transparansi dan edukasi.

6. Pelajari Batasan Hukum di Negara

Beberapa negara sudah memiliki regulasi tentang penggunaan deepfake AI, terutama terkait privasi, pornografi non-konsensual, dan kejahatan digital. Pastikan konten yang dibuat tidak melanggar hukum.

7. Eksperimen Secara Offline

Jika hanya ingin belajar atau mencoba-coba, sebaiknya lakukan eksperimen secara pribadi dan tidak menyebarkannya ke publik sampai kamu benar-benar paham cara mengontrol dampaknya.

Itulah penjelasan tentang deepfake AI teknologi inovatif yang membuka banyak kemungkinan baru dalam dunia digital, baik untuk hiburan, edukasi, maupun seni. Masih banyak informasi lain yang bisa KLovers ketahui lagi dengan membaca artikel kapanlagi.com loh. Karena, kalau bukan sekarang, KapanLagi?


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *