
Niat Qadha Puasa Ramadan (credit: Ilustrasi dibuat AI)
Kapanlagi.com – Idul Adha adalah sebuah perayaan yang sangat berarti bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, satu pertanyaan yang sering mengemuka adalah, “Bolehkah kita berpuasa setelah Idul Adha?” Banyak yang merasa bingung, terutama ketika membahas hari-hari setelah Idul Adha yang dikenal dengan sebutan hari Tasyrik.
Memahami aturan puasa di periode ini sangatlah penting untuk menghindari kesalahpahaman. Hari Tasyrik, yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, memiliki status hukum yang berbeda dari hari-hari biasa. Menurut berbagai fatwa, puasa pada hari-hari tersebut dilarang. Namun, tidak perlu khawatir! Di luar hari Tasyrik, umat Islam masih diperbolehkan untuk melaksanakan puasa setelah Idul Adha, dengan beberapa syarat yang perlu diperhatikan.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengupas tuntas mengenai kebolehan berpuasa setelah Idul Adha dan informasi penting seputar hari-hari Tasyrik. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yang dirangkum dari Kapanlagi pada Selasa (15/4).
Advertisement
1. Pengertian Hari Tasyrik dan Status Hukumnya
Hari Tasyrik, yang jatuh pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, adalah momen istimewa bagi umat Islam setelah merayakan Idul Adha. Dalam konteks hukum Islam, ketiga hari ini memiliki makna yang unik dan berbeda dari hari-hari biasa, di mana umat dilarang berpuasa.
Menurut laman resmi MUI, larangan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji untuk menikmati makanan dan minuman, sebagai bentuk istirahat setelah menjalani rangkaian ibadah yang penuh makna.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist, tidak diperkenankan berpuasa pada hari-hari Tasyrik, kecuali bagi mereka yang tidak mendapatkan hewan qurban saat haji.
Oleh karena itu, hari-hari ini diakui sebagai waktu untuk bersuka cita dan merayakan kebersamaan dalam menjalankan ajaran agama, sebagaimana disampaikan Rasulullah: Hari Arafah, Idul Adha, dan Tasyrik adalah hari raya kita, serta merupakan waktu untuk makan dan minum.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Apakah Diperbolehkan Berpuasa setelah Idul Adha?
Setelah merayakan Idul Adha dan menyelesaikan ibadah kurban, umat Islam diperbolehkan untuk kembali berpuasa, asalkan sudah melewati hari-hari Tasyrik yang penuh berkah.
Para ulama sepakat bahwa setelah periode tersebut, puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis atau puasa Daud bisa dilaksanakan dengan baik.
Namun, penting untuk diingat bahwa puasa ini bukanlah yang terkait langsung dengan ibadah haji atau Idul Adha, melainkan puasa sunnah yang dianjurkan sepanjang tahun.
Jadi, mari kita manfaatkan momen setelah Idul Adha untuk memperbanyak ibadah puasa, dengan tetap mematuhi aturan yang ditetapkan dalam hukum Islam.
Advertisement
3. Hari Tasyrik dan Hubungannya dengan Ibadah Haji
Hari-hari Tasyrik menjadi momen yang penuh makna bagi umat Islam yang menjalankan ibadah haji, di mana jemaah diwajibkan untuk melaksanakan ritual melempar jumrah.
Setelah melewati serangkaian ibadah yang melelahkan, hari-hari ini juga menjadi waktu yang tepat bagi mereka untuk beristirahat serta menikmati hidangan yang telah disiapkan, menjadikan setiap suapan sebagai bentuk syukur.
Dalam semangat menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, berpuasa di hari-hari Tasyrik tidak dianjurkan, sehingga para jemaah dapat memanfaatkan waktu ini dengan baik.
Tak hanya bagi mereka yang menunaikan haji, hari-hari Tasyrik juga memiliki arti penting bagi umat Islam lainnya, yang tetap diingatkan untuk tidak berpuasa selama tiga hari ini, sebagai bagian dari aturan agama yang harus dipatuhi.
4. Keutamaan Puasa Sunnah di Luar Hari Tasyrik
Setelah perayaan Idul Adha, puasa sunnah menawarkan beragam keutamaan yang tak hanya memperkaya jiwa, tetapi juga menyehatkan raga.
Dengan menjalankan puasa sunnah, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat ketakwaan, dan meningkatkan disiplin ibadah sehari-hari.
Tak hanya itu, setiap niat baik yang tulus akan mendatangkan pahala berlipat, menjadikan setiap detik puasa sebagai ladang amal. Dari sisi fisik, puasa ini juga berkontribusi pada kebugaran tubuh, membantu meningkatkan metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu, puasa sunnah menjadi momen yang tepat untuk memohon ampunan atas segala kesalahan, membersihkan hati, dan memperbaiki diri.
Dengan berbagai manfaat ini, puasa sunnah setelah Idul Adha menjadi amalan yang sangat dianjurkan, asalkan tidak bertabrakan dengan hari Tasyrik.
5. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Puasa Setelah Idul Adha
Bolehkah kita berpuasa setelah merayakan Idul Adha?
Tentu saja! Umat Islam diperbolehkan untuk melaksanakan puasa, kecuali pada hari Tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, di mana puasa dilarang karena merupakan waktu untuk bersantai dan menikmati hidangan setelah menjalani ibadah haji.
Namun, puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Daud tetap bisa dilakukan setelah Idul Adha. Selain itu, berpuasa di waktu ini juga menawarkan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih berbagai manfaat spiritual yang tak ternilai.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)