KUBET – 7 Tips Memilih Baju Couple Lebaran yang Kompak tapi Nggak Norak

1. Pilih Warna Senada, Bukan Kembar Total

Ilustrasi (credit: pexels.com)

Tampil serasi nggak harus berarti sama persis. Kamu bisa memilih warna-warna senada atau dalam satu tone, misalnya dusty blue dan navy, atau cokelat susu dan mocca. Ini membuat baju couple pasangan Lebaran terlihat padu tapi tetap dinamis.

Hindari memakai warna yang terlalu mencolok atau identik seperti merah terang atau neon ya, KLovers. Warna netral, pastel, atau earthy tone biasanya jadi pilihan aman dan elegan untuk momen spesial seperti Lebaran ini loh KLovers.

2. Perhatikan Motif, Serasi Lebih Baik dari Sama

Kalau kamu suka baju bermotif, pastikan motifnya saling mendukung dalam memilih baju couple pasangan Lebaran loh. Misalnya, gamis bermotif bunga kecil bisa dipadukan dengan baju koko polos dengan warna yang diambil dari warna dasar gamis tersebut.

Baju couple pasangan Lebaran akan terlihat lebih menarik jika tidak terkesan “kembar seragam,” tapi saling melengkapi satu sama lain. Ini juga memberi kebebasan dalam memilih model baju yang cocok dengan bentuk tubuh masing-masing.

3. Pilih Bahan yang Nyaman untuk Keduanya

Ilustrasi (credit: pexels.com)

Pria dan wanita punya kebutuhan bahan yang berbeda dalam pemilihan baju couple pasangan Lebaran tersebut. Untuk pria, bahan seperti katun atau linen yang adem sangat cocok, sementara wanita bisa memilih bahan ringan seperti sifon atau crinkle yang jatuh dan adem.

Dalam memilih baju couple pasangan Lebaran, utamakan bahan yang tidak mudah kusut, menyerap keringat, dan tetap nyaman meski dipakai seharian silaturahmi. Nyaman adalah kunci, apalagi kalau seharian dipakai dalam pemilihan gaya baju couple pasangan Lebaran tersebut.

4. Sesuaikan dengan Karakter dan Gaya Pribadi

Nggak semua orang nyaman dengan gaya formal atau terlalu glamor dalam pemilihan gaya baju couple pasangan Lebaran. Kalau kamu dan pasangan cenderung kasual, pilih model baju couple yang simpel dan praktis, tapi tetap terlihat rapi dan sopan.

Baju couple pasangan Lebaran akan lebih berkesan jika mencerminkan kepribadian masing-masing. Misalnya, pasangan yang suka tampil minimalis bisa memilih desain clean-cut dengan detail kecil seperti piping atau aksen bordir lembut.

5. Sesuaikan dengan Suasana dan Kegiatan

Ilustrasi (credit: pexels.com)

Apakah kamu akan mengunjungi banyak tempat saat Lebaran atau hanya kumpul di rumah? Kalau banyak bergerak, pilih model baju couple yang ringan dan tidak terlalu panjang agar tetap bebas bergerak dalam pemilihan baju.

Dengan memilih baju couple pasangan Lebaran sesuai situasi, kamu dan pasangan akan tampil stylish tanpa merasa ribet loh KLovers. Misalnya, tunik dan juga celana untuk wanita dan koko pendek untuk pria bisa jadi opsi praktis dan tetap rapi.

6. Ukuran dan Potongan yang Pas di Tubuh

Hindari memilih baju hanya karena warnanya cocok. Pastikan potongannya pas di badan dan nyaman dipakai. Untuk wanita, hindari gamis yang terlalu longgar atau sebaliknya, terlalu ketat. Untuk pria, pastikan panjang lengan dan bahu sesuai.

Baju couple pasangan Lebaran yang bagus adalah yang menyesuaikan bentuk tubuh, bukan yang memaksakan tren. Potongan yang rapi akan membuat penampilan lebih elegan dan tidak berlebihan, walau model bajunya sederhana.

7. Tambahkan Aksesori untuk Sentuhan Kompak

Ilustrasi (credit: pexels.com)

Jika tidak ingin terlihat terlalu mirip, kamu bisa tambahkan elemen kecil yang menyatukan. Misalnya bros warna senada, motif songket pada ujung lengan, atau bahkan sepatu couple yang matching dalam pemilihan gaya baju couple pasangan Lebaran.

Hal-hal kecil seperti ini membuat baju couple pasangan Lebaran tetap terasa serasi tanpa harus benar-benar identik. Plus, memberi ruang untuk eksplorasi gaya masing-masing agar tetap percaya diri dan nyaman sepanjang hari.

Dengan berbagai pilihan model, warna, dan bahan, kalian dan pasangan bisa tampil menawan dan percaya diri saat merayakan Lebaran. Masih banyak rekomendasi fashion yang bisa KLovers ketahui lagi dengan membaca artikel kapanlagi.com loh. Karena, kalau bukan sekarang, KapanLagi?