
KapanLagi.com/Mutiara Riezky Maharani
Siapa yang tak kenal YOASOBI? Duo J-Pop ini telah mengukuhkan namanya sebagai salah satu musisi paling berpengaruh sejak debutnya pada 2019. Berawal dari YouTube, lagu pertama mereka, Yoru ni Kakeru, langsung meledak dan menembus jutaan penayangan dalam waktu singkat.
Keunikan YOASOBI tidak hanya terletak pada musiknya yang enak didengar, tetapi juga pada konsep video musik animasi yang mereka usung. Popularitas mereka kini merambah berbagai platform, membuktikan bahwa YOASOBI bukan sekadar tren sementara.
Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (5/4/2025).
Advertisement
1. Mengenal Ayase dan Ikura: Otak dan Suara di Balik Yoasobi
(Instagram.co/ayase_0404)
Sebelum membentuk YOASOBI, baik Ayase maupun Ikura sudah lebih dulu aktif di industri musik Jepang dan memiliki perjalanan karier yang cukup menarik. Ayase dikenal sebagai seorang komposer dan produser musik yang aktif di dunia Vocaloid. Ia pertama kali merilis lagu berjudul Sentensei Assault Girl, yang kemudian mendapatkan perhatian di kalangan penggemar musik digital. Selain itu, Ayase juga terlibat dalam produksi album Host City Tokyo, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai musisi berbakat di Jepang.
Sementara itu, Ikura yang memiliki nama asli Lilas Ikuta, telah lebih dahulu memulai kariernya sebagai penyanyi solo sebelum bergabung dengan YOASOBI. Ia merilis tiga album solo, yaitu 15 no Omoi pada tahun 2016, Rerise pada tahun 2018, dan Jukebox pada tahun 2019. Suaranya yang khas dan kemampuannya dalam menyampaikan emosi melalui lagu-lagunya menjadikannya seorang penyanyi yang cukup dikenal di dunia musik Jepang.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Perjalanan Karier YOASOBI: Dari Debut Hingga Album Perdana
YOASOBI memulai debut mereka dengan lagu Yoru ni Kakeru, sebuah karya yang diadaptasi dari novel The Temptation of Thanatos karya Hoshino Mayo. Lagu ini langsung menarik perhatian publik dan berhasil meraih popularitas luar biasa, dengan jumlah penayangan yang mencapai jutaan dalam waktu singkat. Keberhasilan ini menjadi titik awal perjalanan YOASOBI di industri musik Jepang.
Setahun setelah debutnya, YOASOBI merilis lagu kedua mereka yang berjudul Ano Yume o Nazotte. Lagu ini terinspirasi dari novel Yume no Shizuku to Hoshi no Hana karya Souta Ishiki. Seperti pendahulunya, lagu ini juga mendapat respons positif dari para pendengar dan semakin memperkuat eksistensi YOASOBI sebagai duo yang unik dan inovatif dalam industri J-Pop.
Tak berhenti di situ, mereka kembali dengan lagu ketiga berjudul Halzion, yang dirilis pada 11 Mei 2020. Lagu ini diadaptasi dari novel Soredemo karya Shunki Hashizume dan menampilkan aransemen musik yang khas serta lirik yang mendalam. Dua bulan kemudian, YOASOBI merilis video teaser untuk lagu keempat mereka, Tabun, yang semakin menunjukkan konsistensi mereka dalam menyajikan karya-karya berkualitas.
Popularitas YOASOBI terus berkembang pesat, membuat mereka semakin dikenal di Jepang maupun secara global. Puncaknya, pada 6 Januari 2021, mereka merilis CD pertama mereka yang berjudul The BOOK. Album ini berisi kumpulan lagu-lagu yang telah mereka rilis sebelumnya serta beberapa karya baru, menjadikan The BOOK sebagai tonggak penting dalam perjalanan karier mereka. Dengan konsep unik yang memadukan musik dan literasi, YOASOBI terus membuktikan diri sebagai salah satu duo J-Pop paling berpengaruh di era modern.
Advertisement
3. Fakta Menarik Tentang YOASOBI dan Karya-Karyanya
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)